Saturday, September 13, 2014

YANG TUA, YANG TAK RELA!


(KN) Polemik tentang RUU Pilkada, yang mengubah PILKADA langsung menjadi tidak langsung, dengan DPRD sebagai yang empunya hajatan. Menunjukkan elite politik kita masih di dominasi generasi orba(Orde Baru) yang siap mengembalikan ke jaman ke “penak jaman ku To”. Di jaman itu, DPRD kita tak lebih merupakan perpanjangan tangan pemerintah, sehingga tak lahir pemimpin yang siap saat orba tumbang. Di era SBY, geliat munculnya generasi muda yang siap menjadi pemimpin baru, mulai terlihat ditingkat daerah, walau klaim koalisi merah putih yang selalu menganggap pilkada langsung gagal dengan indikator, banyaknya pemimpin daerah yang masuk bui. Tapi percayalah, orang-orang seperti  walikota Surabaya, Bandung dan Jokowi kelak tak akan pernah ada! Bahkan di yakini akan layu sebelum berkembang!
Jadi, rencana untuk mengembalikan Pilkada Langsung menjadi pilkada tak langsung, dengan mengembalikan wewenang itu pada DPRD menunjukkan, politikus tua kita tak rela memberi uluran tangan untuk generasi di bawahnya. Seandainya alasan biaya pilkada langsung yang menghabiskan dana 80 T, dianggap pemborosan. Rasanya itu sebanding dengan tokoh yang di hasilkan. Mentalitas elite tak pro rakyat ini harus jadi perhatian kita semua. Camkan apa yang di sampaikan BJ Habibi, orang yang selalu ngotot dengan pendiriannya, sementara rakyat sudah punya pilihan sendiri! Menunjukkan ia bukan pro rakyat!

No comments:

Post a Comment