Saturday, April 19, 2014

Liverdulian 1985

(KN) Sebagai penggemar bola, menyukai tim-tim yang bermain cantik dan sportif baik di level club dan negara merupakan tontonan yang menarik. Klub klub seperti Real Madrid, Barcelona, Arsenal, MU, Chelsea, PSG, Bayern Munich, Dortmond, Porto, Juventus, Inter dan Milan merupakan jaminan untuk di saksikan. Tapi sejak 1985, saat final liga Champion Eropah antara Juventus dan Liverpool di hati sudah terpatri kalimat "you never walk alone". Di hari itu, pertandingan ku saksikan di rumah tetangga dengan tv hitam putih. Stasiun tv nya tak lain TVRI. Di situ pula aku mulai mengenal Ian Rush, John Barnes dan Michel Platini yang menaklukan liverpool lewat finaltinya.
Baru di tahun 2003/2004, Liverpool dengan Stephen G dkk dibesut dengan Gerard Houlier menaklukkan klub Italia lainnya AC Milan lewat drama yang tak akan pernah di lupakan.
Setelah lama menunggu kebangkitan Liverpool sepertinya tahun 2014 ini merupkan kelahiran kembali lewat bidan Brendan Rogers. I hope so!

Pasar Pagi Rindam Siantar

(KN) Sekitar tahun delapan puluhan dan sembilan puluhan, pasar pagi rindam merupakan tempat favorit ku berlibur. Terang saja, pas di pinggir pasar ada kios pangkas rambut kakek, sedikit kebelakang disitu rumah kakek ku dari pihak ibu.
Dulu pasar pagi ini tempat bertransaksi penghuni asrama rinif dam 1 bukit barisan dan warga di sekitarnya. Mulai dari bahan pokok, sayur mayur, buah-buahan dan kebutuhan ringan lainnya. Yang paling ku kenang adalah buah rukam manis, masih di jualkah disana?
Setelah 20 tahun lebih, kini aku berkesempatan kembali kesini beserta keluarga besar kami(20/4). Kebetulan adik no 2, membangun di warisan ibu yang di berikan kakek. Suasana pasar pagi tetap tidak berubah. Yang berubah hanya halaman rumah kakek yang terletak di simpang dua pasar pagi. Kios pangkas kakek, yang dulu menjadi tempat calon tentara memotong rambut kini sudah tidak ada, berganti ruko kepunyaan paman yang bekerja di Pantai Gading Afrika. Disebelah rumah kakek dulu ada lapangan bulu tangkis kini berubah jadi ruko adik no 2. Bagian belakang yang dulunya tempat mandi dan dapur kini jadi rumah bertingkat, paman yang bekerja di dinas pendidikan P. Siantar. Tinggal lahan kosong di sebelah, dulunya tempat nenek bercocok tanam. Sang pemilik paman nomor 8, sudah berpulang kerahmatullah akibat kecelakaan lalulintas. Tempat tugas terakhir MAN Pematang Bandar.
Seperti telah disinggung diatas, ini tempat favorit ku berlibur. Di rumah kakek, aku seperti berada di surga buku dan ladang pengetahuan, tempat bertanya dan menambah wawasan. Ini seperti tempat mercusuar ilmu buat ku. Dan kakek ku, seorang tukang pangkas sekaligus purnawirawan angkatan darat, dengan pangkat terakhir Peltu, merupakan Galileo Galilai buat ku. Ia sendiri harus kembali ke sang pencipta di tahun 2000. Ampunkanlah dosanya.
Itulah kenangan yang selalu membuatku takkan lupa dengan pasar pagi rindam di Kota Pematang Siantar.

Monday, April 14, 2014

Bayang-Bayang Nasionalis?

(KN) Manuver politik Partai Islam pasca pileg, betul-betul sangat membingungkan. PKB yang berdasarkan QC leading dari partai Islam lainnya, sudah jauh hari tidak yakin dengan kekuatan partai Islam. Mereka mempersiapkan tiga nama sebagai cawapres jika harus berkoalisi dengan partai 3 besar. Menurut Cak Imin, tokoh-tokoh seperti Mahfud, Jusuf Kalla dan Rhoma Irama, layak mewakili kalangan Nahdliyin. Partai Islam paling tua, sibuk bertempur internal dan tak punya waktu untuk berpikir tentang koalisi. PKS lagi bimbang dengan hasil pileg versi QC dan hasil pengolahan data internal. Jadi mungkin akan menentukan sikap setelah hasil resmi di telorkan.
Jika partai Islam gagal membangun koalisi, benarlah partai Islam belum siap dan masih terus di bawah bayang-bayang Partai Nasionalis! Inikah Islam Sontoloyo yang di prediksi Sukarno? Terserah kita untuk mempersefsikankanya.

Sunday, April 13, 2014

Cak Imin Dan Islam "Sontoloyo"

(KN) Menarik mencermati komentar ketua Partai PKB Muhaimin Iskandar, yang mengatakan partai islam belum siap untuk berkoalisi memajukan Capres dan Cawapres. Komentar ini di susupkan kedalam pusaran internal PKB yang mulai berusaha manyambut momen untuk menjadikan Cak Imin bersama koalisi besarnya nanti. Dengan seolah lupa, peningkatan perolehan suara versi QC kerena nilai jual Rhoma dan prof Mahfud. Bila tipikal seperti ini yang di hslkan politisi islam sebaiknya, jgn lagi jualan politik berlandaskan agama.Muak!
Hasil QC menunjukkan koalisi partai Islam bisa mengusung satu pasang presiden dan wakil, jika kesempatan ini di lepas, seperti sinyalemen Cak Imin. Berarti Partai Islam bukan berorientasi untuk memajukan dan membangkitkan umat Islam, melainkan hanya utk kepentingan pribadi dan kelompok saja. Kehebatan Jokowi, Prabowo dan Ical sudah membuanya loyo. Seharusnya Jokowi harus jadi Triger untuk lahirnya pemimpin berbasis islam, bukan ketakutan ala cak imin!
Terus terang jika koalisi partai Islam tidak bisa menghadirkan capres dan cawapres, lebih baik pilih nasionalis seperti sindirin Bung Karno yang terkenal; Islam Sontoloyo. Di era sebelum kemerdekan. Maukah gelar itu kita sandang kembali? rasanya poros tengah baru lebih keren.

Friday, April 11, 2014

Benarkah PKS di angka 11%?

(KN)Hasi quick count yang terlihat di media elektronik, menunjukkan PDIP sebagai pemuncak dalam pileg 9 April yang lalu dengan angka lebih kurang 19%. Yang mengherankan partai Keadilan Sejahtera yang begitu pede, ternyata jatuh di kisaran 6%. Apakah ini terkait dengan kasus impor daging sapi? Atau rekayasa segelintir kelompok untuk bisa mengendalikan partai Islam? Terkait hal ini, akun @triomacan2000 yakin semua kemalangan yang di timpa PKS merupakan rekayasa untuk merusak nama partai. Hal ini juga di sinyalir H. Henry Siregar. " Ini jelas sebuah konspirasi yang berusaha menampilkan PKS sesuai dengan wajah yang tercermin dari lembaga survey." Caleg PKS  itu yakin angka 6% itu tidak menunjukkan kenyataan yang sebenarnya. Menurut info yang di peroleh beliau dari salah seorang pengurus DPD Asahan, hasil QC itu merupakan spy war untuk melemahkan para militan PKS.
Ini sesuai dengan berita yang beredar lewat sms tentang rekap hasil penghitungan suara internal PKS yang menunjukkan angka 11% atau bisa dikatakan diatas persentase partai Demokrat. Menurut data tersebut;Hasil Rekap C1, Data dari tabnas PKS,  sudah  berada di posisi 10.57% atau 11% kursi DPR, kelihatannya ada konspirasi media utk bangun persepsi. Data real DPP "untuk DPR RI kita sudah dpt 57 kursi, untuk Posisi Nasional Posisi 4 melewati demokrat 10.20%. (Tabnas update: 10-04-2014 08:39:53).
Tentu saja info ini begitu mengagetkan, jika ini merupakan kondisi yang sebenarnya poros koalisi akan semakin terbelah. Dan ini pantas untuk kita simak.

Thursday, April 10, 2014

Henri Ucapkan Terimakasih Kepada Pemilih

(KN) Di tengah politik uang yang mewarnai dunia politik kita, masih ada caleg DPRD Asahan yang berusaha untuk tetap mempertahankan prinsip-prinsip kejujuran dan idealisme. Ia tidak tergoda untuk masuk dalam budaya politik kotor seperti itu. Salah satunya adala H. Henri Siregar, caleg PKS dari Dapil Asahan I.
Menjelang H-1, ketika beberapa anggota tim suksesnya(TS) menawarkan cara-cara yang bertentangan dgn nilai ke Islaman, ia dengan tegas menolak dan menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.
"Biarlah semuanya di tergantung ridho Allah, yang penting kita berusaha dan tetap berdoa untuk niatan yang baik." jelasnya.
Pada H+1, sehari setelah pencoblosan Henri Siregar mendapatkan suara pribadi sekitar seribu sembilan ratus lebih. Berdasarkan laporanTS pribadinya dari hampir 5000 suara yang di dulang PKS di dapil Asahan I. Hasil ini walau tak seperti yang di harapkan, sudah bisa membuktikan tanpa NPWP(no piro wani piro), masih banyak pemilih rasional dan cerdas. Ini patut untuk di Syukuri.
"Alhamdulillah 2 kemenangan yang saya dapatkan dari hasil ini yg pertama kemenangan yang suara nya sesuai dengan takdir walaupun tidak sesuai harapan di hati tp inilah hasilnya, yang kedua kemenangan ini merupakan kemenangan yang membawa keberkahan dan kemenangan yg lahir dari keikhlasan dan peperangan didalam hati, antara ingin mempertahankan prinsip dengan godaan dr luar utk melakukan money politik ,  Namun atas hidayah dan petunjuk allah swt, sampai saat ini prinsip utk mempertahankan kejujuran dan keikhlasan dapat memenangkan pergolakan di hati ini." Ungkap bang Haji dengan wajah berbinar saat memberi kabar Ke KN(10/4) sekitar jam 21.00 Wib.
Ia juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada pemilih yang telah memberikan suara kepadanya dan berusaha untuk tidak mebgecewakan konstituenya jika terpilih. Walau untuk itu masih melewati jalan yang panjang.

Henri Siregar "Dekati" Kursi Dewan

(KN) Pada pileg kali ini, beberapa fenomena yang sebelumnya di prediksi mendongkrak suara ternyata tidak terbukti, seperti Jokowi dan Tanoe S. Sedang raja dangdut yang di sepelekan, malah sukses menambah partai yang di Nakhodai Cak Imin.
Demikian juga dengan pileg untuk merebut kursi DPRD Asahan, fenomena yang di kreat oleh dua caleg Partai Matahari putih sebelum tgl 9 April ternyata tidak terlalu signifikan. Yang paling unik Caleg PKS no urut 4 Asahan 1. Di TPS 8, Mutiara hanya memperoleh 3 suara. Namun secara kumulatif di peroleh:Kota Kisaran timur 3200 suara, Kisaran Barat 1464 , total seluruhnya 4664. Sementara suara pribadi 1946. Jumlah suara ini di peroleh langsung dari Bang Haji, panggilan akrab caleg PKS ini. Walau untuk kepastian sahihnya menunggu pengumuman KPU Asahan secara resmi, jelas perolehan suara ini cukup mengagetkan karena untuk internal PKS sendiri ada nama-nama yang cukup di kenal masyarakat Asahan. Ini seperti semboyan; kalah dalam setiap pertempuran bukan berarti kalah dalam seluruh peperangan, maju terus Ji!

Tuesday, April 8, 2014

Caleg Dan Kekuatan Doa

(KN) Saat pertama bertemu dengan H. Henri Siregar ditahun 2013, KN sempat kaget dengan niat beliau yang akan mencalonkan diri menjadi anggota legislatif kab.Asahan. Mengingat dua tahun sebelumnya tokoh muda ini sempat hendak di duetkan dengan tokoh muda lainnya untuk jadi Asahan satu dan dua.Waktu itu beliau menolak. Dengan menyatakan belum siap jiwa dan raga. Walaupun secara materi ia terbilang sangat mencukupi, sebagai seorang pengusaha. (Sebagai info tambahan, beliau merupakan putra pemilik toko emas terpercaya di Kisaran). Setelah di 'resek 'KN tentang kesiapannya maju menjadi caleg, ia mengaku sudah siap mental. Untuk menjadi caleg dengan warna berbeda.Ia menyatakan tidak mau masuk dalam 'maenstream' yang menjadikan uang sebagai kekuatan utama.
Ia lebih suka, menjadikan Tuhan yang maha kuasa sebagai pegangan utama dan harapan.
" Untuk itulah kita di tuntut untuk berdoa kepada Allah SWT." jelas caleg PKS no.4 Kisaran Timur-Barat.
KN jadi penasaran dengan doa yang menjadi kekuatan Haji Henri secara mental, mau tahu doanya? Perhatikan tulisan berikut:
"Jika ini jalanku dan ini baik buat dunia dan akhiratku dan di sisimu maka mudahkanlah jalanku, jika tidak maka kuatkanlah hatiku" ini yang pertama.
"Dudukkanlah orang2 yg baik dari partai manapun dia berasal."
"Jadikanlah sia2 apa yang mereka lakukan dengan niatan yang buruk termasuk orang2 yg menggunakan uang nya semata2 utk tujuan yg tdk baik ." menurut salah seorang tim sukses beliau, doa ini di sampaikan beliau saat umroh beberapa waktu yang lalu.
Jika kita simak doa ini sangat menunjukkan kedewasaan H. Henri dalam berpolitik. Sampai-sampai ia juga mendoakan caleg-caleg lain yang baik. Doa ini juga bisa menjadi refleksi kepribadian beliau. Masih mau pilih caleg yang lain?

Monday, April 7, 2014

Coblos, Berharaplah Sejahtera

(KN) Waktu pemilihan tinggal satu hari lagi. Kesempatan untuk berpikir, merenung dan menentukan, siapa caleg pilihan yang bisa menyalurkan aspirasi dan harapan untuk kesejahteraan lima tahun mendatang. Yang mau di pilih sudah terpampang jelas, mulai dari partai nama calon, sampai nomor urut , jadi sudah tak ada alasan untuk golput.
Untuk itu setiap caleg pun sudah menghentikan kampanye dan masuk dalam minggu tenang. Ada beberapa caleg yang mulai mengkalkulasi suara, menghitung sampai kemungkinan yang paling menyakitkan.
Sampai-sampai ada yang mencatat pemilih yang telah mendapatkan "pencerahan" untuk mendulang suara. Bahkan ada yang menyiapkan serangan fajar. Cara-cara ini banyak yang diterapkan para caleg, mengingat pola masyarakat yang wani piro.
Buat Bang Haji, panggilan untuk Henri Siregar caleg PKS, cara-cara seperti itu sudah memasyarakat, dan di biarkan masyarakat sehingga keadaan kita tidak berubah.
" Mencatat pendulang suara, itu sama saja kita  melahirkan kebencian baru. Seandainya nama-nama yang telah tercatat ternyata berbelok  dihari H, ini bisa menimbulkan kebencian dan merusak hati." Jelas caleg PKS dapil satu no 4, Kisaran Barat dan Kisaran Timur.
" Saya percaya kepada Janji Allah yang bisa membolak balik hati, kalau ada ijin dan kehendak yang maha kuasa, bisa saja hati kita berubah. Jadi untuk apa kita memulai dengan cara buruk, hasilnya pasti buruk." ungkap Haji dengan senyum, menyiratkan ketulusan.
" Dan saya masih ingat pesan ibu saya untuk tetap mempertahankan kejujuran yang telah di wariskan Ayah saya. " kenang Haji terhadap integritas  orang tuanya.