Tuesday, August 19, 2014

Menunggu Pencetus Perubahan Asahan!

(KN) Pilkada Asahan hanya tinggal hitungan bulan saja. Calon calon mulai "meresek" warga untuk mensosialisasikan diri dan mencari simpati. Sayangnya tidak terdengar gagasan kreatip yang bisa menjadikan Kabupaten Asahan lebih baik dari yang sekarang. Salah seorang calon yang ingin maju di pilkada mendatang mengungkapkan, belum beraninya para calon menyuarakan idenya takut di contoh calon yang belakangan muncul!
Pendapat tidak di Amini, Henri Siregar, SH. Anggota dewan terpilih dari Partai PKS. Menurutnya, tak ada calon yang berani mengemukan ide untuk memajukan Asahan akibat hilangnya motivasi yang terkait dengan kemajuan Asahan. Motivasi calon yang akan maju masih dominan dikuasai faktor kekuasaan dan memperkaya diri.
"jadi kita akan sulit mendapatkan tokoh yang benar peduli terhadap perubahan asahan yang lebi baik." ujarnya saat berbincang-bincang dengan KN jumat yang lalu(15/08). Ia berharap secepat mungkin calon bupati berani menjual program yang bisa di nilai masyarakat. Ia bahkan siap memberilan ide jika ada tokoh yang akan mementa pendapat beliau, terutama yang menyangkut Kota Baru Kisaran yang pernah ia hembuskan di media ini.

Akhirnya Listrik Padam, Berakhir di Mutiara

(KN) Setelah menunggu sekitar  32 jam, padamnya listrik di lingkungan 4, 3 dan 7 di Kelurahan Mutiara Kota Kisaran Timur, Kab. Asahan berakhir dengan datangnya satu unit trafo room(trafo mobile) pengganti trafo terbakar di jalan Sanusi Pane, pas depan mesjid Sumber Tengah. Menurut salah seorang karyawan PLN yang bertugas mengembalikan daya listrik ke rumah-rumah warga, trafo mobil ini akan bertahan sampai trafo pengganti di peroleh dan dipasang kembali. Dari info yang di peroleh KN, kabarnya trafo mobil ini di datangkan dari jalan Cokro Kisaran.
Dengan menyala kembali Listrik PLN, warga dapat memulai aktivitasnya seperti mandi, mencuci dan lain-lain.

Trafo Bermasalah, PLN Kisaran Belum Berubah?

(KN) Listrik PLN di lingkungan IV dan III Kelurahan Mutiara , kota  Kisaran Timur Kabupaten Asahan, sudah 31 jam padam sejak 08.30 wib pada hari Senin (18/08) sampai pukul 16.11(19/08) belum ada tanda-tanda akan menyala. Menurut warga setempat, pemadaman ini akibat trafo PLN rusak pada gardu yg berada di depan Mesjid Sumber tengah, di Jl. Sanusi Pane. Info lain yang di peroleh KN, kerusakan trafo ini sebenarnya sudah terlihat sejak tiga bulan yang lalu. Hampir setiap bulan trafo di gardu ini bermasalah.
" setiap ada hujan ringan, daerah sekitar sini pasti listrik padam. Sebelum lebaran sesudah lebaran juga terjadi hal yang sama. Setelah datang mobil perawatan jaringan 3-4 jam kemudian baru hidup kembali." ujar warga berinisia PD. Namun kali ini, kerusakan trafo sepertinya pada fase puncak, yang mengharuskan pergantian.
Disinilah PLN Kisaran seperti mengalami kemunduran. Beberapa tahun yang lalu setiap kerusakan trafo pada gardu PLN menyediakan trafo mobile yang bisa di pindah sesuai keperluan, sebelum suku cadang pengganti datang sehingga masyarakat tidak di rugikan. Tapi untuk kasus ini pihak PLN tak berdaya. Ini menunjukkan PLN Kisaran bukan semakin maju malah mengalami kemunduran. Rasanya PLN sebagai perusahaan yang menguasai hajat hidup orang banyak perlu revolusi mental! seperti klaim Jokowi.

Friday, August 15, 2014

Kota Kisaran Baru, Mimpikah?

(KN) Wacana untuk perluasan kota Kisaran sebenarnya sudah lama di impikan warga Asahan. Perluasan itu terbuka, dengan adanya lahan perkebunan yang sekarang di kepung perumahan warga di dalam kota. Artinya jika perkebunan tersebut di relokasi, kota Kisaran dapat di perluas dengan menghadirkan kota baru dengan infrastuktur baru yang modren.
Kesempatan ini menjadi isu yang bisa di jual oleh balon cabup yang akan bertarung di pilkada Asahan 2014. Dari pengamatan KN  dari beberapa nama yang muncul ke permukaan belum ada satu pun yang berani "menjual idenya" untuk Asahan lebih baik, termasuk incumben Taufan - Surya, yang seperti sudah nyaman dengan keadaan yang ada.
Tokoh muda Asahan, Henry Siregar menyoroti keringnya ide dari tokoh-tokoh yang mau bertarung di pilkada mendatang untuk mencari simpati masyarakat. Ia juga beranggapan, tanpa ide perubahan yang konkrit dan jelas, kesempatan muka baru untuk muncul memimpin Asahan kedepan akan semakin kecil.
" Ini hanya berandai-andai, pemimpin Asahan kedepan harus bisa membenahi tata kota Kisaran dengan memperluas kota yang kita cintai ini." jelasnya se ide dengan KN.
Henri, yang juga akan di lantik menjadi anggota DPRD Asahan sebagai muka baru, menyatakan siap mendukung balon cabup dengan ide tersebut. Saat di singgung jika ia di pinang oleh salah satu tokoh di Asahan menjadi wakil ia juga menyatakan bersedia dengan beberapa catatan.
"asal platform dan tujuannya tulus untuk menjadikan Asahan yang lebih baik, bukan sekedar slogan di awal." Jelas anggota Dewan terpilih dari dapil 1 Asahan.
" yang patut di garis bawahi tokoh yang meminang saya itu harus punya integritas diri dan trackrecord yang baik dan jelas." kalimat penutup itu yang harus di camkan bagi tokoh yang ingin menggandeng Henri Siregar sebagai pasangannya! Ada yang ingin menyahuti niat baik itu? Waktu dan tempat masih tersedia.

Thursday, August 14, 2014

Asahan Harus Segera Berbenah!

(KN) Jika Anda Orang Asahan yang lahir di tahun 70 an, dan sekarang kembali tinggal di Kota Kisaran, Adakah perubahan yang signifikan dari Asahan? Atau kota Kisaran? Jawaban bisa bermacam -macam. Tapi yang jelas, jika dari tata kota, Kisaran tak menunjukkan perubahan sama sekali. Jika di tinjau dari "polesan" pemimpin di Asahan pasti ada yang di ingat. Misalnya; pada masa Rihol, wajah Kisaran di sulap jadi perkebunan Sawit. Sampai sekarang UNA dan Stadion Mutiara jadi bukti nyata. Menurut warga Asahan, hal yang akan di kenang dari Taufan Gama, bupati yang sedang menjabat, adalah mesjid Agung yang di bangun tepat jalan lintas.
" Belum lagi mesjid itu selesai, kesannya begitu wah." demikian komentar warga Sidomukti, di temui KN saat berkunjung di lokasi mesjid.
Untuk perubahan tata Kota, seperti di jelaskan diatas, memang tak terlihat sama sekali. Sejak tahun 80 an sampai sekarang, perkebunan rambung dan sawit yang terletak di sekitar rel kereta api sampai simpang jalan Madong lubis. Atau yang berada di sekitar SMAN 1 Kisaran dan Stadion, serta perkebunan sawit mulai simpang jalan Budi Utomo, gambir baru dan umbut umbut baru, bagai raksasa yang tak boleh di relokasi. Kedua jenis tanaman perkebunan ini memaksa perkembangan Kota Kisaran bergerak menyamping seperti jalan ketam.
Maka untuk perubahan Asahan mendatang kita merindukan bupati yang berani, merelokasi kedua areal perkebunan tersebut ke pinggir Hutan, biar abdol. Sehingga terlihat Asahan secara umum dan Kisaran secara khusus terlihat berubah dari segi tata kota. Bisa saja, kedua areal itu nantinya jadi kota baru kisaran, yang di rencanakan dengan perencanaan modren(modren town).
Adakah bakal calon yang, akan menyahuti hal tersebut? Saat ini yang baru mulai melontarkan perubahan Asahan baru Satriawan Guntur Zas SH, yang rencananya akan ikut mengadu peruntungan di pilkada mendatang sebagai cabup. Perubahan apa yang ingin ia tawarkan? Mari kita ikuti sepak terjangnya.

Monday, August 4, 2014

BRI Kejutkan Nasabah Di Kisaran

(KN) Pasca lebaran, beberapa nasabah BRI cabang Kisaran, khususnya yang terkait dengan gaji PNS yang di bayar melalui bang tersebut , terkejut ketika saldo tabungan "lenyap", sekitar satu juta sampai dua juta rupiah.(04/08) Kejadian ini tidak dialami satu orang saja, melainkan banyak orang. Sehingga pada awal masuk kerja pembicaraan yang paling populer adalah masalah tersebut, itu tergambar di salah satu instansi pemerintah.
Untungnya masalah tersebut tidak berkepanjangan, ternyata setelah di konfirmasi oleh salah seorang pegawai ke kantor cabang BRI Kisaran. Ia mendapat penjelasan bahwa saldo terdebet karena ada pinjaman pegawai yang bersangkutan.
"kami kaget, biasanya potongan terdebet setelah gaji masuk! sementara kali ini gaji belum masuk, saldo sudah terdebet." jelas salah seorang pegawai.
Itulah dilema pegawai negari di negara ini, yo wes aku rapopo olalaaaaaaa.