Tuesday, December 30, 2014

MAN of The Years 2014 Asahan: Risdani!Tokoh Mutiara Bangsa Berhasanah

Jika KN harus menentukan tokoh yang harus terpilih dalam MAN of Years 2014 untuk kabupaten Asahan, maka pilihan akan jatuh kebeberapa tokoh yang berhasil mengharumkan nama Asahan, baik dalam ruang lingkup daerah atau Nasional.
Untuk tahun 2014 ini, KN menentukan kriteria MAN of the Years sebagai berikut; pertama memiliki prestasi tingkat nasional(10 poin), punya manfaat terhadap lingkungan(10 poin), di kenal masyarakat asahan(10 poin).
Setelah mengamati dalam setahun kebelakang maka pilihan KN jatuh pada empat tokoh , yaitu; Taufan Gama Simatupang(bupati Asahan), Muslim Simbolon(anggota DPRD Sumut), Henri Siregar( anggota DPRD Asahan) dan Risdani Yasir(Guru honorer). Keempatnya pantas dan layak  untuk di kenal masyarakat Asahan.


Setelah memperhatikan skala dalam kriteria dan jumlah total perolehan skor, pilihan jatuh pada Risdani Yasir, guru honorer dan sekaligus pratisi pertamanan, pembibitan dan usaha kecil menengah. Siapakah dia? Ikuti ulasannya di www.kisarannews.blogspot.com.

RISDANI YASIR, ORANG KECIL BERPRESTASI BESAR

(KN) Masih ingat dengan 14 tokoh Mutiara Bangsa berhasanah 2014 yang di tayangkan Metro Tv  pada hari minggu 9 Nopember 2014 yang lalu sekitar 22.00-22.30 dan di pandu oleh Rhenald Kasali dan Imam Prasojo? jika anda masih ingat dengan tokoh-tokohnya , maka salah seorang peraih penghargaan itu adalah putra Kisaran, yang riwayatpendidikannya juga di Kisaran. Siapa dia ?
Untuk alumni SMAN 2 Kisaran, yang mengenyam pendidikan di sekitar tahun 1991-1994 pasti ingat dengan nama ini, Risdani Yasir! Ya, dialah sosok yang pada saat itu aktiv berkecimpung dengan OSIS, Paskibra, PKS( patroli keamanan sekolah) dan satu yang tak bisa di lupakan Pasukan sandal Jepit(PSJ), walau penulis kala itu aktip di Rekispala yang di gawangi Arnold Wak jengger( nama aslinya lupa).


Sekarang, Risdani di kenal  sebagai salah seorang guru di MAN Kisaran dan konsultan pertamanan Di Beberapa sekolah Negeri, di Sekitar Kisaran.
Lalu bagaimana ceritanya, sosok ini bisa meraih Mutiara Bangsa Berhasanah(MBB) 2014? Untuk mengorek hal tersebut, KN membuat janji untuk bertemu sekaligus wawancara singkat, agar masyarakat Kisaran khususnya dan Sumatera pada umumnya mengetahui aktivitasnya sehari-hari.
Pukul 10.30 Wib, minggu pagi(16/10) KN meluncur ke kelurahan Bunut, Kisaran barat. Setelah lima belas menit KN tiba di rumah saudara Risdani dan disambut langsung oleh  tuan rumah. Maklumlah sebelumnya,KN pernah berkunjung dua kali tapi untuk urusan yang sifatnya pribadi. Walau begitu, tetap KN nyasar dan harus bertanya, soalnya suasana dan kondisi sudah berubah,  rumah lebih rapat(gejala penduduk semakin padat).
Berdasarkan penuturan beliau, informasi tentang Mutiara bangsa Berhasanah(MBB) 2014 sama sekali tidak ia ketahui.  Namun Ia menyakini, info yang di dapat oleh panita MBB tentang dirinya, berasal dari kontribusi  dari sebuah televisi swasta yang sempat mewawancarai  beliau saat meliput MAN Kisaran, yang berhasil meraih Adiwiyata Mandiri tingkat nasional, yang berkaitan dengan penataan lingkungan di sekolah. Namun keberhasilan Dani, panggilan akrab beliau, bukan pada penataan lingkungan melainkan dalam bidang UKM, terutama pengolahan limbah kertas koran menajadi produk kreatif.

Setelah mengikuti seleksi di Auditorium USU pada tanggal 21 Oktober 2014, beliau terpilih untuk tingkat nasional mewakili Sumatera Utara.

“Alhamdulillah, di Jakarta saya terpilih menjadi ketua para finalis.” Jelas beliau kepada KN. I a juga menerangkan semua finalis di beri dana pengembangan usaha senilai 12 milyar.  Tapi untuk apa dan harus bagaimana memanfaatkan dana itu belum terpikir sama sekali. Ia masih berusaha mengembangkan kerajinan kertas koran ini kepada ibu-ibu PKK di setiap kecamatan dan bekerja sama dengan Badan Lingkungan Hidup Asahan. Tokoh yang memiliki motto; selama bermanfaat untuk orang lain kenapa tidak? Juga membuka kepada setiap elemen masyarakat untuk belajar dan mengembangkan kerajinan kreatif dari kertas koran dengan menghubungi  Badan Lingkungan Hidup Asahan. 

Saturday, September 13, 2014

YANG TUA, YANG TAK RELA!


(KN) Polemik tentang RUU Pilkada, yang mengubah PILKADA langsung menjadi tidak langsung, dengan DPRD sebagai yang empunya hajatan. Menunjukkan elite politik kita masih di dominasi generasi orba(Orde Baru) yang siap mengembalikan ke jaman ke “penak jaman ku To”. Di jaman itu, DPRD kita tak lebih merupakan perpanjangan tangan pemerintah, sehingga tak lahir pemimpin yang siap saat orba tumbang. Di era SBY, geliat munculnya generasi muda yang siap menjadi pemimpin baru, mulai terlihat ditingkat daerah, walau klaim koalisi merah putih yang selalu menganggap pilkada langsung gagal dengan indikator, banyaknya pemimpin daerah yang masuk bui. Tapi percayalah, orang-orang seperti  walikota Surabaya, Bandung dan Jokowi kelak tak akan pernah ada! Bahkan di yakini akan layu sebelum berkembang!
Jadi, rencana untuk mengembalikan Pilkada Langsung menjadi pilkada tak langsung, dengan mengembalikan wewenang itu pada DPRD menunjukkan, politikus tua kita tak rela memberi uluran tangan untuk generasi di bawahnya. Seandainya alasan biaya pilkada langsung yang menghabiskan dana 80 T, dianggap pemborosan. Rasanya itu sebanding dengan tokoh yang di hasilkan. Mentalitas elite tak pro rakyat ini harus jadi perhatian kita semua. Camkan apa yang di sampaikan BJ Habibi, orang yang selalu ngotot dengan pendiriannya, sementara rakyat sudah punya pilihan sendiri! Menunjukkan ia bukan pro rakyat!

Wednesday, September 3, 2014

Belum Ada Cabup Asahan Yang Jual Program?

(KN) Setelah menunggu sekian lama, menjelang pilbup Asahan 2015, belum ada satu pun tokoh yang berambisi menduduki Asahan satu yang muncul dengan gagasan atau program yang siap di " jual" ke masyarakat.  Kebanyakan para kandidat cabup ini, hanya menunggu momen sambil membaca gerak-gerik calon yang lain. Untuk beradu program satu sama lain, nampaknya jadi prioritas nomor sekian. Artinya calon bupati yang ada masih bermental seperti yang lalu, mereka akan merangkul pemilik suara dengan metode sebar duit. Belum mau mengubah straregi yg lebih mendidik. Menurut Haji Henri Siregar, SH. anggota DPRD Asahan terpilih priode 2014-2019, jika mental para calon Bupati kedepan seperti ini, perubahan Asahan yang signifikan tak akan terwujud.
" Jadi kita berharap para calon bupati ini segera muncul dan menawarkan programnya agar bisa di nilai masyarakat." demikian harapan tokoh muda Kisaran yang kerap di panggil Bang Haji ini kepada KN beberapa waktu yang lalu.

Tuesday, August 19, 2014

Menunggu Pencetus Perubahan Asahan!

(KN) Pilkada Asahan hanya tinggal hitungan bulan saja. Calon calon mulai "meresek" warga untuk mensosialisasikan diri dan mencari simpati. Sayangnya tidak terdengar gagasan kreatip yang bisa menjadikan Kabupaten Asahan lebih baik dari yang sekarang. Salah seorang calon yang ingin maju di pilkada mendatang mengungkapkan, belum beraninya para calon menyuarakan idenya takut di contoh calon yang belakangan muncul!
Pendapat tidak di Amini, Henri Siregar, SH. Anggota dewan terpilih dari Partai PKS. Menurutnya, tak ada calon yang berani mengemukan ide untuk memajukan Asahan akibat hilangnya motivasi yang terkait dengan kemajuan Asahan. Motivasi calon yang akan maju masih dominan dikuasai faktor kekuasaan dan memperkaya diri.
"jadi kita akan sulit mendapatkan tokoh yang benar peduli terhadap perubahan asahan yang lebi baik." ujarnya saat berbincang-bincang dengan KN jumat yang lalu(15/08). Ia berharap secepat mungkin calon bupati berani menjual program yang bisa di nilai masyarakat. Ia bahkan siap memberilan ide jika ada tokoh yang akan mementa pendapat beliau, terutama yang menyangkut Kota Baru Kisaran yang pernah ia hembuskan di media ini.

Akhirnya Listrik Padam, Berakhir di Mutiara

(KN) Setelah menunggu sekitar  32 jam, padamnya listrik di lingkungan 4, 3 dan 7 di Kelurahan Mutiara Kota Kisaran Timur, Kab. Asahan berakhir dengan datangnya satu unit trafo room(trafo mobile) pengganti trafo terbakar di jalan Sanusi Pane, pas depan mesjid Sumber Tengah. Menurut salah seorang karyawan PLN yang bertugas mengembalikan daya listrik ke rumah-rumah warga, trafo mobil ini akan bertahan sampai trafo pengganti di peroleh dan dipasang kembali. Dari info yang di peroleh KN, kabarnya trafo mobil ini di datangkan dari jalan Cokro Kisaran.
Dengan menyala kembali Listrik PLN, warga dapat memulai aktivitasnya seperti mandi, mencuci dan lain-lain.

Trafo Bermasalah, PLN Kisaran Belum Berubah?

(KN) Listrik PLN di lingkungan IV dan III Kelurahan Mutiara , kota  Kisaran Timur Kabupaten Asahan, sudah 31 jam padam sejak 08.30 wib pada hari Senin (18/08) sampai pukul 16.11(19/08) belum ada tanda-tanda akan menyala. Menurut warga setempat, pemadaman ini akibat trafo PLN rusak pada gardu yg berada di depan Mesjid Sumber tengah, di Jl. Sanusi Pane. Info lain yang di peroleh KN, kerusakan trafo ini sebenarnya sudah terlihat sejak tiga bulan yang lalu. Hampir setiap bulan trafo di gardu ini bermasalah.
" setiap ada hujan ringan, daerah sekitar sini pasti listrik padam. Sebelum lebaran sesudah lebaran juga terjadi hal yang sama. Setelah datang mobil perawatan jaringan 3-4 jam kemudian baru hidup kembali." ujar warga berinisia PD. Namun kali ini, kerusakan trafo sepertinya pada fase puncak, yang mengharuskan pergantian.
Disinilah PLN Kisaran seperti mengalami kemunduran. Beberapa tahun yang lalu setiap kerusakan trafo pada gardu PLN menyediakan trafo mobile yang bisa di pindah sesuai keperluan, sebelum suku cadang pengganti datang sehingga masyarakat tidak di rugikan. Tapi untuk kasus ini pihak PLN tak berdaya. Ini menunjukkan PLN Kisaran bukan semakin maju malah mengalami kemunduran. Rasanya PLN sebagai perusahaan yang menguasai hajat hidup orang banyak perlu revolusi mental! seperti klaim Jokowi.

Friday, August 15, 2014

Kota Kisaran Baru, Mimpikah?

(KN) Wacana untuk perluasan kota Kisaran sebenarnya sudah lama di impikan warga Asahan. Perluasan itu terbuka, dengan adanya lahan perkebunan yang sekarang di kepung perumahan warga di dalam kota. Artinya jika perkebunan tersebut di relokasi, kota Kisaran dapat di perluas dengan menghadirkan kota baru dengan infrastuktur baru yang modren.
Kesempatan ini menjadi isu yang bisa di jual oleh balon cabup yang akan bertarung di pilkada Asahan 2014. Dari pengamatan KN  dari beberapa nama yang muncul ke permukaan belum ada satu pun yang berani "menjual idenya" untuk Asahan lebih baik, termasuk incumben Taufan - Surya, yang seperti sudah nyaman dengan keadaan yang ada.
Tokoh muda Asahan, Henry Siregar menyoroti keringnya ide dari tokoh-tokoh yang mau bertarung di pilkada mendatang untuk mencari simpati masyarakat. Ia juga beranggapan, tanpa ide perubahan yang konkrit dan jelas, kesempatan muka baru untuk muncul memimpin Asahan kedepan akan semakin kecil.
" Ini hanya berandai-andai, pemimpin Asahan kedepan harus bisa membenahi tata kota Kisaran dengan memperluas kota yang kita cintai ini." jelasnya se ide dengan KN.
Henri, yang juga akan di lantik menjadi anggota DPRD Asahan sebagai muka baru, menyatakan siap mendukung balon cabup dengan ide tersebut. Saat di singgung jika ia di pinang oleh salah satu tokoh di Asahan menjadi wakil ia juga menyatakan bersedia dengan beberapa catatan.
"asal platform dan tujuannya tulus untuk menjadikan Asahan yang lebih baik, bukan sekedar slogan di awal." Jelas anggota Dewan terpilih dari dapil 1 Asahan.
" yang patut di garis bawahi tokoh yang meminang saya itu harus punya integritas diri dan trackrecord yang baik dan jelas." kalimat penutup itu yang harus di camkan bagi tokoh yang ingin menggandeng Henri Siregar sebagai pasangannya! Ada yang ingin menyahuti niat baik itu? Waktu dan tempat masih tersedia.

Thursday, August 14, 2014

Asahan Harus Segera Berbenah!

(KN) Jika Anda Orang Asahan yang lahir di tahun 70 an, dan sekarang kembali tinggal di Kota Kisaran, Adakah perubahan yang signifikan dari Asahan? Atau kota Kisaran? Jawaban bisa bermacam -macam. Tapi yang jelas, jika dari tata kota, Kisaran tak menunjukkan perubahan sama sekali. Jika di tinjau dari "polesan" pemimpin di Asahan pasti ada yang di ingat. Misalnya; pada masa Rihol, wajah Kisaran di sulap jadi perkebunan Sawit. Sampai sekarang UNA dan Stadion Mutiara jadi bukti nyata. Menurut warga Asahan, hal yang akan di kenang dari Taufan Gama, bupati yang sedang menjabat, adalah mesjid Agung yang di bangun tepat jalan lintas.
" Belum lagi mesjid itu selesai, kesannya begitu wah." demikian komentar warga Sidomukti, di temui KN saat berkunjung di lokasi mesjid.
Untuk perubahan tata Kota, seperti di jelaskan diatas, memang tak terlihat sama sekali. Sejak tahun 80 an sampai sekarang, perkebunan rambung dan sawit yang terletak di sekitar rel kereta api sampai simpang jalan Madong lubis. Atau yang berada di sekitar SMAN 1 Kisaran dan Stadion, serta perkebunan sawit mulai simpang jalan Budi Utomo, gambir baru dan umbut umbut baru, bagai raksasa yang tak boleh di relokasi. Kedua jenis tanaman perkebunan ini memaksa perkembangan Kota Kisaran bergerak menyamping seperti jalan ketam.
Maka untuk perubahan Asahan mendatang kita merindukan bupati yang berani, merelokasi kedua areal perkebunan tersebut ke pinggir Hutan, biar abdol. Sehingga terlihat Asahan secara umum dan Kisaran secara khusus terlihat berubah dari segi tata kota. Bisa saja, kedua areal itu nantinya jadi kota baru kisaran, yang di rencanakan dengan perencanaan modren(modren town).
Adakah bakal calon yang, akan menyahuti hal tersebut? Saat ini yang baru mulai melontarkan perubahan Asahan baru Satriawan Guntur Zas SH, yang rencananya akan ikut mengadu peruntungan di pilkada mendatang sebagai cabup. Perubahan apa yang ingin ia tawarkan? Mari kita ikuti sepak terjangnya.

Monday, August 4, 2014

BRI Kejutkan Nasabah Di Kisaran

(KN) Pasca lebaran, beberapa nasabah BRI cabang Kisaran, khususnya yang terkait dengan gaji PNS yang di bayar melalui bang tersebut , terkejut ketika saldo tabungan "lenyap", sekitar satu juta sampai dua juta rupiah.(04/08) Kejadian ini tidak dialami satu orang saja, melainkan banyak orang. Sehingga pada awal masuk kerja pembicaraan yang paling populer adalah masalah tersebut, itu tergambar di salah satu instansi pemerintah.
Untungnya masalah tersebut tidak berkepanjangan, ternyata setelah di konfirmasi oleh salah seorang pegawai ke kantor cabang BRI Kisaran. Ia mendapat penjelasan bahwa saldo terdebet karena ada pinjaman pegawai yang bersangkutan.
"kami kaget, biasanya potongan terdebet setelah gaji masuk! sementara kali ini gaji belum masuk, saldo sudah terdebet." jelas salah seorang pegawai.
Itulah dilema pegawai negari di negara ini, yo wes aku rapopo olalaaaaaaa.

Sunday, July 27, 2014

Sholat Id 1435 H di Kompleks Muhamadiyah Kisaran

(KN) Lebaran tahun ini, tidak ada perbedaan penetapan 1 syawal 1435 H. Untuk warga Muhammadiyah dan simpatisannya di sekitar kota Kisaran Timur, kabupaten Asahan di laksanakan di lapangan kompleks perguruan Muhammadiyah Kisaran. Sebagai khatib bpk Sutrisno, yang juga ketua PD Asahan. Sholat Id kali ini dihadiri lebih 1500 orang jemah, yang memenuhi lapangan.

Friday, July 25, 2014

Prabowo, tempat dan waktu yang salah!

(KN)Sebelum pilpres 2014 kemarin, kebanyakan orang Indonesia yg berusia 30 thn keatas sudah pernah mendengar nama Prabowo, mulai kasus naik pangkat super cepat, pembebasan sandera sampai tim kopasus yg mencapai mount evrest. Lalu kenapa bisa ditekuk oleh Jokowi yg baru muncul 5 tahun terakhir?
Menilik dari pola kampanye yang di lakukan timses Prabowo, beliau sebenarnya terbuai dengan kejayaan masa lalu, sehingga alpa menyadari tempat dan ruang yang jadi setting masa kini. Masa kini, kebebasan informasi dan media sosial yang menjamur, sulit utk di kendalikan. Bahkan ungkapan menguasai media=menguasai dunia, tercabik cabik oleh kehebatan media sosial. Sehingga sering kali informasi yang kita keluarkan bisa jadi bumerang buat diri sendiri.
Ketika KN bertanya kepada seorang pendukung Jokowi, yang jadi pemain tunggal di lingkunggan tempat kerjanya(yg lain dukung Prabowo), ia menyakini Prabowo akan menang jika pola pikir masyarakat masih seperti dulu, jadi ia pilih Jokowi agar nanti Prabowo tahu ada yang tidak mendukung dia!
Yang paling penting, pendukung salam dua jari itu mengatakan, pola kampanye timses Prabowo mirip dengan cara-cara orba, serta pencitraan diri Prabowo seolah-olah mirip Soekarno jelas menghilangkan jati dirinya sendiri. Kampanye yang menyerang Jokowi, sebagai Non Islam, pemberontak, Antek asing, boneka mega sampai pada komunisme, menunjukkan kubu Prabowo kehilangan 'sense kekinian', dimana semua itu akhirnya menyerang ke Prabowo kembali, kecuali orang yang gaptek teknologi. Di tingkat akar rumput itu cukup tertanam di beberapa daerah. Dari hasil rekap suara KPU ternyata pola pikir masyarakat sudah lebih 'open minded', perbedaan 6% selisih suara menunjukkan rakyat sudah tidak terbuai dengan kejayaan masa lalu. Bahkan ada yang berujar, untuk apa kita pilih Soekarno imitasi jika kita sudah pernah di pimpin yang asli?

Menjelang Lebaran, Parkir Menjamur Di Kisaran

(KN) Pada H-7 lebaran idul fitri tahun ini, kota Kisaran khususnya jalan Imam Bonjol dan Dipanegoro di sesaki sepeda motor, tepat di depan toko-toko yang di serbu pengunjung. Mulai dari toko busana sampai toko roti. lebih tepatnya toko yang menyediakan perlengkapan lebaran. Sepeda motor ini parkir di halaman toko sampai badan jalan seperti terlihat di toko M.
Yang menjadi keheranan pengunjung, khususnya warga Kisaran, juru parkir ini terkesan punya menejemen sendiri, setiap kali pengunjung memarkirkan kendaraan, langsung di beri kartu. Yang harus di tebus Rp.2000, begitu di kendarai kembali. Bisa di bayangkan jika ada lima toko saja yang di kunjungi, warga harus merogoh kocek Rp. 10.000. Pertanyaan warga adalah ; benarkah retribusi parkir di Kisaran Rp. 2000? pertanyaan berikutnya, Kemana dana hasil parkir ini? Atau pemerintah Pemkab Asahan tak memantau fenomena ini? Mudah-mudahan aji mumpung tukang parkir ini tidak memberatkan warga. Jika ini menjadi siklus tahunan, rasanya ada yang salah dengan penataan kota di Kisaran.

Saturday, April 19, 2014

Liverdulian 1985

(KN) Sebagai penggemar bola, menyukai tim-tim yang bermain cantik dan sportif baik di level club dan negara merupakan tontonan yang menarik. Klub klub seperti Real Madrid, Barcelona, Arsenal, MU, Chelsea, PSG, Bayern Munich, Dortmond, Porto, Juventus, Inter dan Milan merupakan jaminan untuk di saksikan. Tapi sejak 1985, saat final liga Champion Eropah antara Juventus dan Liverpool di hati sudah terpatri kalimat "you never walk alone". Di hari itu, pertandingan ku saksikan di rumah tetangga dengan tv hitam putih. Stasiun tv nya tak lain TVRI. Di situ pula aku mulai mengenal Ian Rush, John Barnes dan Michel Platini yang menaklukan liverpool lewat finaltinya.
Baru di tahun 2003/2004, Liverpool dengan Stephen G dkk dibesut dengan Gerard Houlier menaklukkan klub Italia lainnya AC Milan lewat drama yang tak akan pernah di lupakan.
Setelah lama menunggu kebangkitan Liverpool sepertinya tahun 2014 ini merupkan kelahiran kembali lewat bidan Brendan Rogers. I hope so!

Pasar Pagi Rindam Siantar

(KN) Sekitar tahun delapan puluhan dan sembilan puluhan, pasar pagi rindam merupakan tempat favorit ku berlibur. Terang saja, pas di pinggir pasar ada kios pangkas rambut kakek, sedikit kebelakang disitu rumah kakek ku dari pihak ibu.
Dulu pasar pagi ini tempat bertransaksi penghuni asrama rinif dam 1 bukit barisan dan warga di sekitarnya. Mulai dari bahan pokok, sayur mayur, buah-buahan dan kebutuhan ringan lainnya. Yang paling ku kenang adalah buah rukam manis, masih di jualkah disana?
Setelah 20 tahun lebih, kini aku berkesempatan kembali kesini beserta keluarga besar kami(20/4). Kebetulan adik no 2, membangun di warisan ibu yang di berikan kakek. Suasana pasar pagi tetap tidak berubah. Yang berubah hanya halaman rumah kakek yang terletak di simpang dua pasar pagi. Kios pangkas kakek, yang dulu menjadi tempat calon tentara memotong rambut kini sudah tidak ada, berganti ruko kepunyaan paman yang bekerja di Pantai Gading Afrika. Disebelah rumah kakek dulu ada lapangan bulu tangkis kini berubah jadi ruko adik no 2. Bagian belakang yang dulunya tempat mandi dan dapur kini jadi rumah bertingkat, paman yang bekerja di dinas pendidikan P. Siantar. Tinggal lahan kosong di sebelah, dulunya tempat nenek bercocok tanam. Sang pemilik paman nomor 8, sudah berpulang kerahmatullah akibat kecelakaan lalulintas. Tempat tugas terakhir MAN Pematang Bandar.
Seperti telah disinggung diatas, ini tempat favorit ku berlibur. Di rumah kakek, aku seperti berada di surga buku dan ladang pengetahuan, tempat bertanya dan menambah wawasan. Ini seperti tempat mercusuar ilmu buat ku. Dan kakek ku, seorang tukang pangkas sekaligus purnawirawan angkatan darat, dengan pangkat terakhir Peltu, merupakan Galileo Galilai buat ku. Ia sendiri harus kembali ke sang pencipta di tahun 2000. Ampunkanlah dosanya.
Itulah kenangan yang selalu membuatku takkan lupa dengan pasar pagi rindam di Kota Pematang Siantar.

Monday, April 14, 2014

Bayang-Bayang Nasionalis?

(KN) Manuver politik Partai Islam pasca pileg, betul-betul sangat membingungkan. PKB yang berdasarkan QC leading dari partai Islam lainnya, sudah jauh hari tidak yakin dengan kekuatan partai Islam. Mereka mempersiapkan tiga nama sebagai cawapres jika harus berkoalisi dengan partai 3 besar. Menurut Cak Imin, tokoh-tokoh seperti Mahfud, Jusuf Kalla dan Rhoma Irama, layak mewakili kalangan Nahdliyin. Partai Islam paling tua, sibuk bertempur internal dan tak punya waktu untuk berpikir tentang koalisi. PKS lagi bimbang dengan hasil pileg versi QC dan hasil pengolahan data internal. Jadi mungkin akan menentukan sikap setelah hasil resmi di telorkan.
Jika partai Islam gagal membangun koalisi, benarlah partai Islam belum siap dan masih terus di bawah bayang-bayang Partai Nasionalis! Inikah Islam Sontoloyo yang di prediksi Sukarno? Terserah kita untuk mempersefsikankanya.

Sunday, April 13, 2014

Cak Imin Dan Islam "Sontoloyo"

(KN) Menarik mencermati komentar ketua Partai PKB Muhaimin Iskandar, yang mengatakan partai islam belum siap untuk berkoalisi memajukan Capres dan Cawapres. Komentar ini di susupkan kedalam pusaran internal PKB yang mulai berusaha manyambut momen untuk menjadikan Cak Imin bersama koalisi besarnya nanti. Dengan seolah lupa, peningkatan perolehan suara versi QC kerena nilai jual Rhoma dan prof Mahfud. Bila tipikal seperti ini yang di hslkan politisi islam sebaiknya, jgn lagi jualan politik berlandaskan agama.Muak!
Hasil QC menunjukkan koalisi partai Islam bisa mengusung satu pasang presiden dan wakil, jika kesempatan ini di lepas, seperti sinyalemen Cak Imin. Berarti Partai Islam bukan berorientasi untuk memajukan dan membangkitkan umat Islam, melainkan hanya utk kepentingan pribadi dan kelompok saja. Kehebatan Jokowi, Prabowo dan Ical sudah membuanya loyo. Seharusnya Jokowi harus jadi Triger untuk lahirnya pemimpin berbasis islam, bukan ketakutan ala cak imin!
Terus terang jika koalisi partai Islam tidak bisa menghadirkan capres dan cawapres, lebih baik pilih nasionalis seperti sindirin Bung Karno yang terkenal; Islam Sontoloyo. Di era sebelum kemerdekan. Maukah gelar itu kita sandang kembali? rasanya poros tengah baru lebih keren.

Friday, April 11, 2014

Benarkah PKS di angka 11%?

(KN)Hasi quick count yang terlihat di media elektronik, menunjukkan PDIP sebagai pemuncak dalam pileg 9 April yang lalu dengan angka lebih kurang 19%. Yang mengherankan partai Keadilan Sejahtera yang begitu pede, ternyata jatuh di kisaran 6%. Apakah ini terkait dengan kasus impor daging sapi? Atau rekayasa segelintir kelompok untuk bisa mengendalikan partai Islam? Terkait hal ini, akun @triomacan2000 yakin semua kemalangan yang di timpa PKS merupakan rekayasa untuk merusak nama partai. Hal ini juga di sinyalir H. Henry Siregar. " Ini jelas sebuah konspirasi yang berusaha menampilkan PKS sesuai dengan wajah yang tercermin dari lembaga survey." Caleg PKS  itu yakin angka 6% itu tidak menunjukkan kenyataan yang sebenarnya. Menurut info yang di peroleh beliau dari salah seorang pengurus DPD Asahan, hasil QC itu merupakan spy war untuk melemahkan para militan PKS.
Ini sesuai dengan berita yang beredar lewat sms tentang rekap hasil penghitungan suara internal PKS yang menunjukkan angka 11% atau bisa dikatakan diatas persentase partai Demokrat. Menurut data tersebut;Hasil Rekap C1, Data dari tabnas PKS,  sudah  berada di posisi 10.57% atau 11% kursi DPR, kelihatannya ada konspirasi media utk bangun persepsi. Data real DPP "untuk DPR RI kita sudah dpt 57 kursi, untuk Posisi Nasional Posisi 4 melewati demokrat 10.20%. (Tabnas update: 10-04-2014 08:39:53).
Tentu saja info ini begitu mengagetkan, jika ini merupakan kondisi yang sebenarnya poros koalisi akan semakin terbelah. Dan ini pantas untuk kita simak.

Thursday, April 10, 2014

Henri Ucapkan Terimakasih Kepada Pemilih

(KN) Di tengah politik uang yang mewarnai dunia politik kita, masih ada caleg DPRD Asahan yang berusaha untuk tetap mempertahankan prinsip-prinsip kejujuran dan idealisme. Ia tidak tergoda untuk masuk dalam budaya politik kotor seperti itu. Salah satunya adala H. Henri Siregar, caleg PKS dari Dapil Asahan I.
Menjelang H-1, ketika beberapa anggota tim suksesnya(TS) menawarkan cara-cara yang bertentangan dgn nilai ke Islaman, ia dengan tegas menolak dan menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.
"Biarlah semuanya di tergantung ridho Allah, yang penting kita berusaha dan tetap berdoa untuk niatan yang baik." jelasnya.
Pada H+1, sehari setelah pencoblosan Henri Siregar mendapatkan suara pribadi sekitar seribu sembilan ratus lebih. Berdasarkan laporanTS pribadinya dari hampir 5000 suara yang di dulang PKS di dapil Asahan I. Hasil ini walau tak seperti yang di harapkan, sudah bisa membuktikan tanpa NPWP(no piro wani piro), masih banyak pemilih rasional dan cerdas. Ini patut untuk di Syukuri.
"Alhamdulillah 2 kemenangan yang saya dapatkan dari hasil ini yg pertama kemenangan yang suara nya sesuai dengan takdir walaupun tidak sesuai harapan di hati tp inilah hasilnya, yang kedua kemenangan ini merupakan kemenangan yang membawa keberkahan dan kemenangan yg lahir dari keikhlasan dan peperangan didalam hati, antara ingin mempertahankan prinsip dengan godaan dr luar utk melakukan money politik ,  Namun atas hidayah dan petunjuk allah swt, sampai saat ini prinsip utk mempertahankan kejujuran dan keikhlasan dapat memenangkan pergolakan di hati ini." Ungkap bang Haji dengan wajah berbinar saat memberi kabar Ke KN(10/4) sekitar jam 21.00 Wib.
Ia juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada pemilih yang telah memberikan suara kepadanya dan berusaha untuk tidak mebgecewakan konstituenya jika terpilih. Walau untuk itu masih melewati jalan yang panjang.

Henri Siregar "Dekati" Kursi Dewan

(KN) Pada pileg kali ini, beberapa fenomena yang sebelumnya di prediksi mendongkrak suara ternyata tidak terbukti, seperti Jokowi dan Tanoe S. Sedang raja dangdut yang di sepelekan, malah sukses menambah partai yang di Nakhodai Cak Imin.
Demikian juga dengan pileg untuk merebut kursi DPRD Asahan, fenomena yang di kreat oleh dua caleg Partai Matahari putih sebelum tgl 9 April ternyata tidak terlalu signifikan. Yang paling unik Caleg PKS no urut 4 Asahan 1. Di TPS 8, Mutiara hanya memperoleh 3 suara. Namun secara kumulatif di peroleh:Kota Kisaran timur 3200 suara, Kisaran Barat 1464 , total seluruhnya 4664. Sementara suara pribadi 1946. Jumlah suara ini di peroleh langsung dari Bang Haji, panggilan akrab caleg PKS ini. Walau untuk kepastian sahihnya menunggu pengumuman KPU Asahan secara resmi, jelas perolehan suara ini cukup mengagetkan karena untuk internal PKS sendiri ada nama-nama yang cukup di kenal masyarakat Asahan. Ini seperti semboyan; kalah dalam setiap pertempuran bukan berarti kalah dalam seluruh peperangan, maju terus Ji!

Tuesday, April 8, 2014

Caleg Dan Kekuatan Doa

(KN) Saat pertama bertemu dengan H. Henri Siregar ditahun 2013, KN sempat kaget dengan niat beliau yang akan mencalonkan diri menjadi anggota legislatif kab.Asahan. Mengingat dua tahun sebelumnya tokoh muda ini sempat hendak di duetkan dengan tokoh muda lainnya untuk jadi Asahan satu dan dua.Waktu itu beliau menolak. Dengan menyatakan belum siap jiwa dan raga. Walaupun secara materi ia terbilang sangat mencukupi, sebagai seorang pengusaha. (Sebagai info tambahan, beliau merupakan putra pemilik toko emas terpercaya di Kisaran). Setelah di 'resek 'KN tentang kesiapannya maju menjadi caleg, ia mengaku sudah siap mental. Untuk menjadi caleg dengan warna berbeda.Ia menyatakan tidak mau masuk dalam 'maenstream' yang menjadikan uang sebagai kekuatan utama.
Ia lebih suka, menjadikan Tuhan yang maha kuasa sebagai pegangan utama dan harapan.
" Untuk itulah kita di tuntut untuk berdoa kepada Allah SWT." jelas caleg PKS no.4 Kisaran Timur-Barat.
KN jadi penasaran dengan doa yang menjadi kekuatan Haji Henri secara mental, mau tahu doanya? Perhatikan tulisan berikut:
"Jika ini jalanku dan ini baik buat dunia dan akhiratku dan di sisimu maka mudahkanlah jalanku, jika tidak maka kuatkanlah hatiku" ini yang pertama.
"Dudukkanlah orang2 yg baik dari partai manapun dia berasal."
"Jadikanlah sia2 apa yang mereka lakukan dengan niatan yang buruk termasuk orang2 yg menggunakan uang nya semata2 utk tujuan yg tdk baik ." menurut salah seorang tim sukses beliau, doa ini di sampaikan beliau saat umroh beberapa waktu yang lalu.
Jika kita simak doa ini sangat menunjukkan kedewasaan H. Henri dalam berpolitik. Sampai-sampai ia juga mendoakan caleg-caleg lain yang baik. Doa ini juga bisa menjadi refleksi kepribadian beliau. Masih mau pilih caleg yang lain?

Monday, April 7, 2014

Coblos, Berharaplah Sejahtera

(KN) Waktu pemilihan tinggal satu hari lagi. Kesempatan untuk berpikir, merenung dan menentukan, siapa caleg pilihan yang bisa menyalurkan aspirasi dan harapan untuk kesejahteraan lima tahun mendatang. Yang mau di pilih sudah terpampang jelas, mulai dari partai nama calon, sampai nomor urut , jadi sudah tak ada alasan untuk golput.
Untuk itu setiap caleg pun sudah menghentikan kampanye dan masuk dalam minggu tenang. Ada beberapa caleg yang mulai mengkalkulasi suara, menghitung sampai kemungkinan yang paling menyakitkan.
Sampai-sampai ada yang mencatat pemilih yang telah mendapatkan "pencerahan" untuk mendulang suara. Bahkan ada yang menyiapkan serangan fajar. Cara-cara ini banyak yang diterapkan para caleg, mengingat pola masyarakat yang wani piro.
Buat Bang Haji, panggilan untuk Henri Siregar caleg PKS, cara-cara seperti itu sudah memasyarakat, dan di biarkan masyarakat sehingga keadaan kita tidak berubah.
" Mencatat pendulang suara, itu sama saja kita  melahirkan kebencian baru. Seandainya nama-nama yang telah tercatat ternyata berbelok  dihari H, ini bisa menimbulkan kebencian dan merusak hati." Jelas caleg PKS dapil satu no 4, Kisaran Barat dan Kisaran Timur.
" Saya percaya kepada Janji Allah yang bisa membolak balik hati, kalau ada ijin dan kehendak yang maha kuasa, bisa saja hati kita berubah. Jadi untuk apa kita memulai dengan cara buruk, hasilnya pasti buruk." ungkap Haji dengan senyum, menyiratkan ketulusan.
" Dan saya masih ingat pesan ibu saya untuk tetap mempertahankan kejujuran yang telah di wariskan Ayah saya. " kenang Haji terhadap integritas  orang tuanya.

Sunday, March 23, 2014

Ide Poros Tengah Baru Dan Konsekuensinya

(KN) Seperti ramalan lembaga survey di republik ini, jika Pilpres di laksanakan saat ini juga; Jokowi akan terpilih jadi Presiden periode 2014-2019, hal itu di dasari tingat elektabilitas Jokowi yang mendekati 45% suara pemilih. Berbagai lemba survei juga meramalkan Jokowi maju, pasangan Capres-Cawapres akan mengerucut jadi Maksimal 4 pasang, apalagi setelah di tolaknya gugatan Yusril oleh Mahkamah Konstitusi dengan alasan yang tak masuk akal, yang seharusnya memungkinkan ada 12 pasang calon.
Sayangnya, Pilpres baru di laksanakan 9 juli mendatang dan masih banyak kesempatan partai lain untuk memenuhi Presiden thershold 20%, buat partai Islam yang elektabilitasnya di luar lima besar kesempatan mengajukan Calon Presiden hanya dengan berkoalisi; membentuk kembali poros tengah baru yang pernah melambatkan Megawati jadi Presiden, saat PDIP seperti akan menang mutlak. Persis kondisi saat ini.
Kenapa ini penting? Kandidat kuat Presiden saat ini dalam posisi saling mengintip dan saling serang. Jokowi di sinyalir akun @triomacan2000 merupakan antek  konglomerat Cina, yang akan menjadikan Indonesia Singapura berikutnya. Prabowo punya cacat sejarah di tahun 1998, lewat akun yang sama Hary Tanoe pasangan Wiranto dicap Goergoe Soros Indonesia plus sengketa dengan Mbak Tutut. Lalu siapa yang bersih? pada titik ini harus di munculkan tokoh alternatip yang mampu menetralisir efek negatif ketiga calon tadi.
"Peran inilah yang harus di emban poros tengah baru." Komentar Haji Henri, muka baru yang ingin bertarung memperebutkan kursi DPRD Asahan tanggal 9 April Mendatang.
" Poros tengah baru ini harus bisa melahirkan tokoh selevel dengan jokowi, prabowo dan Wiranto. Saat ini kita tidak kekurangan tokoh. Banyak yang bisa di majukan." jelas Caleg PKS no urut 4 untuk Dapem Kisaran Timur-Kisaran Barat.
" Yang perlu kita ingat,  pembentukan poros tengah akan gagal terwujud jika pemilih tidak mau menyalurkan aspirasinya pada partai Islam, khususnya PKS, jika itu terjadi poros tengah baru hanya sebatas ide." ucap Haji Henri Siregar SH mengakhiri dengan rasa khawatir.
Ke khawatiran itu wajar saja, apalah artinya Calon Presiden Poros tengah nanti terpilih jika kekuatan poros tengah baru di parlemen hanya minoritas. Yang ada, sang Presiden akan di dikte parlemen. Mau poros tengah baru terwujud? dukung partainya dengan mencoblos di 9 april 2014. Bravo!

Tuesday, March 18, 2014

Pileg dibiarkan flu?

(KN) Menjelang pileg 9 April mendatang, distribusi logistik pileg mulai sampai kedaerah-daerah dan di tindak lanjuti dengan pelipatan kertas suara. Di samping sudah di mulainya masa kampanye oleh parpol peserta pemilu. Aktifitas ini, baik oleh KPU, Bawaslu dan Pangwaslu beserta Parpol seperti tidak memperdulikan persoalan hukum atau aspek legalitas dari pileg tersebut terkait dengan judicial review yg di lakukan oleh Efendi Ghozali. Semua seperti berjalan sendiri sendiri tanpa punya benang merah  yang menjadi pemersatu? Atau hal tersebut sengaja di biarkan dan menjadi celah saat pileg telah usai? Atau ini di biarkan demi alasan ekonomi semata? Atau mahkamah konstitusi(MK) sebagai biang dari legitimasi pileg sudah di plot untuk sebuah kepentingan? Yang kita tahu, Yusril Ihza Mahendra yang terus menyebarkan rasa khawatir atas legitimasi Pileg dan Pilpres lewat akun twiternya. Ia khawatir negara ini masuk dalam masa "chaos", di mana terjadi konflik horizontal yang berdarah-darah karena terpilihnya Presiden yang dianggap tidak syah oleh lawan politiknya.
Yusril juga memberi "warning" bila kondisi ini membuka peluang kepada militer untuk mengembalikan eksistensinya dalam menata negara ini. Jika itu terjadi kita memasuki fase kemunduran dalam bernegara. Dan harga tidak sebanding dengan menunda sejenak pileg demi pemilu yang syah secara hukum dan bertata negara. Oleh karena itu kita harus mendorong seperti Yusril, agar MK bisa meluruskan persoalan ini sebelum Pileg berlangsung. Atau kita tunggu besok 20/03, seperti harapan prof tata negara itu. Jika MK lupa meluruskan, berarti pemilu kali ini sengaja di biarkan "flu", dan ibu pertiwi akan terbatuk batuk dengan hidung tersumbat! Tak nyaman sama sekali.

Friday, March 14, 2014

Jokowi Maju, Peluang Poros Tengah Baru

(KN) Deklarasi pencapresan Jokowi oleh PDI-P pada jumat(15/03) di apresiasi banyak kalangan sebagai sikap negarawan dari seorang Megawati, yang selama ini dianggap sebagai pimpinan partai bercorak oligarki. Pengumuman ini juga mencatatatkan "analisis" gagal dari presiden twitter akun @triomacan2000 yang gencar menebar opini jika Mega bakal tidak merestui Jokowi. Dengan berbagai macam alasan dan catatan negatif.
Yang menarik, menurut beberapa pakar Jika Jokowi maju dalam pilpres, Calon dari partai lain pasti akan mengerucut menjadi satu atau dua calon saja sebagai pesaing, yang memiliki peluang kuat Ical, Prabowo dan Wiranto yg sudah terlanjur mengiklankan diri. Semua calon tersebut berlabel Nasionalis, artinya suara kaum Nasionalis akan terpecah pada empat kutub besar. Di balik partai nasionalis sebagai pendukung capres dan menguasai top survey, jelas ini membuka peluang untuk poros tengah baru, yang di telurkan oleh partai Islam, PKS sebagai penggerak bisa bermanuver untuk melahirkan tokoh yang kualifait untuk jadi presiden, dengan integritas sama dengan ke empat calon lain. Kesan yang selama ini, tokoh Islam hanya menampilkan wajah puritan dan eksklusif bisa di permak dengan label Islam Nasionalis yang lebih cerdas, atau meminjam istilah Ali Syariati, sebagai tokoh yang tercerahkan. Dari luar partai Nama-nama Anies Baswedan dapat di sandingkan dengan Yusril Ihza Mahendra, Hidayat Nurwahid, Gita Wiryawan atau Tri Rismaharini, walikota terpopuler saat ini. Poros tengah baru, harus siap untuk berkomitmen memajukan bangsa bukan bermain di balik sentimen semata. Karena masyarakat sudah muak dengan model pimpinan dari partai Islam yang menang karena dukungan islam centris tapi gak punya dampak ke masyarakat. Jika itu terjadi? Jokowi, I take my chance!

Tuesday, March 11, 2014

Pemilu, Yang Ngitung Punya Peran

(KN) Pernahkah anda merasakan, kalau sebagai pemilih kita tidak punya manfaat dalam setiap pemilu? Seharusnya pemilih punya otoritas untuk menentukan siapa pemenang dan mau di apan negara ini kedepan? Sayangnya, semua itu tidak terbukti, hampir setiap pemilu atau pilkada yang milih tersisihkan oleh kemampuan penghitung. Kita terus memplototi angka yang di tunjukkan quickcount di televisi, yang nota bene merupakan lembaga survey bayaran. Alhasil lebih penting yang menghitung suara daripada yang memiliki suara. Bila itu yang anda rasakan, anda tidak sendiri karena Prof. Yusril pun merasakan yang sama, seperti suara di twiternya kemarin dan di retwit oleh triomacan2000 pagi ini(12/03). Ini menandakan ada sesuatu yang salah dalam demokrasi kita, mungkin kah prinsip selagi ayam masih makan jagung semua bisa diatur? menyelusup jauh dari demokrasi kita? kita dan hanya kita yang bisa mengubahnya.

Polisi Simpati Di Kisaran

(KN) Biasanya setiap melintas di pangkal titi Kota Kisaran, tepatnya di dekat pos polisi. Setiap pengendara sepeda motor akan di serang rasa takut atau was-was akan ada razia. Semua kelengkapan berkendara yang tak lagi memenuhi undang-undang langsung terlihat di jidat dan berteriak-teriak minta di tangkap, ini memaksa pengendara ragu dan keringat dingin, maka berbagai alasan pun di siapkan.
Tapi tidak pagi ini(12/03) sekitar jam 07.10 wib, di tengah lalu lalang kendaraan bermotor, disisi kanan jembatan pangkal titi(dari kota) terlihat seorang anggota polisi berlaku simpatik, ia menggandeng tangan anak perempuan dengan memakai seragam sekolah dasar. Pak polisi menunggu kesempatan untuk mendapatkan celah agar bisa menyeberangkan anak tersebut ke sisi kiri jembatan, menuju pasar lama. Pemandangan itu sungguh menggugah KN. Inilah peranan polisi yang harus di kedepankan, menimbulkan simpati rakyat. Selamat bertuga Pak.

Sunday, March 9, 2014

Caleg Dan Alasan Basi

(KN) Pernah dengar jargon jargon seperti: bersama kami lebih baik, mari kita tingkatkan kesejahteraan rakyat atau Asahan yang sejahtera?. Jargon itu berseliweran menjelang setiap kampanye, mulai dari dengan format A4 fotocopy sampai baliho. Nyatanya setelah beberapa kali pemilu, jargon itu hanya sebuah jargon. Masyarakat banyak tak merasakan manfaat sama sekali. Bagi calon yang telah terpilih, ia merasakan manfaat sampai pensiun.
Lewat akun twitter @HMIcabAsahan mensinyalir, jargo jargon bernada kepentingan umum itu sudah basi, tak lagi menjadi daya tarik bagi pemilih. Karena realitas yang ada taklah demikian. Inilah sumber politik uang yang hinggap di benak pemilih awam. Dari pada tak dapat sama sekali, bagus dapat sekali dalam 5 tahun, alamak? poning aku.

Saturday, March 8, 2014

Telkomsel Gagal Deteksi Gangguan Di Kisaran

(KN) perhatikan twit berikut @Telkomsel: @KisaranNews Kendalanya sejak hari ini yaa? Kami cek gak ada info gangguan kok. Keterangan sinyal yang muncul apa yaa? -Via , sepertinya kendala yang di alami pelanggan simpati dengan gajed smarphone antara jam 12.00 s/d 13.30 tadi(08/03) di Kisaran dan sekitar tidak termonitor pihak telkomsel. Ini terlihat dari balasan atas pertanyaan @KisaranNews, yang sempat gagal komunikasi dengan teman yang membutuhkan bantuan. Terganggunya jaringan telkomsel pada waktu tertentu juga pernah terjadi beberapa waktu yang lalu, sekitar jam 08.00 s/d 11.00 wib, dimana setiap smarphone tidak bisa menelpon, sms dan akses data. Sedangkan untuk pengguna feuture phone masih berfungsi. Sewaktu hal tersebut di konfirmasi salah seorang pengguna kartu as berinisial HW ke graphari Kisaran dengan gejet nokia asha, salah seorang costumer servis  menyatakan memang ada gangguan jaringan. Hal itu juga di alami pengguna smarphone blackberry dan samsung galaxi. Untuk kejadian sekitar siang hari sabtu ini, konfirmasi tidak kita peroleh dari graphari kisaran yg di lakukan via twitter. Tapi balasan datang dari akun twitter @telkomsel yang sama sekali tidak tahu situasi, mudah mudahan kedepan layanan jaringan seluler telkomsel bisa lebih baik lagi untuk Kisaran dan sekitarnya.

Friday, March 7, 2014

Jaringan Telkomsel Terganggu Di Kisaran

(KN) Sekitar jam 12.05 seorang rekan menelopon dengan menggunakan jaringan telkomsel(kartu simpati), setiap telepon masuk diangkat langsung putus. Karena gagal terus, KN mencoba meng "call" balik ternyata panggilan langsung di batalkan. Saat itu masih di yakini hendset yang bermasalah sehingga pengaturan dan restart di jalankan, ternyata hal yang sama masih terus terjadi dimana panggilan masuk begitu di terima langsung putus. KN mencoba terus mengakali untuk bisa mendapat kabar dari rekan tersebut lewat sms, juga tidak ada konfirmasi terkirim. Melalui akun twitter KN meminta penjelasan @Graphari_Kisaran juga gagal terkirim.
Baru sekitar jam 13.48 panggilan masuk dari rekan tersebut dapat di terima dan di peroleh kabar kalau ia tadinya meminta tolong untuk menemani mertuanya yang masuk rumah sakit swasta di Kisaran. Saat kabar di terima rekan tersebut yang tadinya di Bandar Pulo sudah berada di rumah sakit yang bersangkutan. Atas kegagalan ini komunikasi ini KN mencoba meminta penjelasan graphari kisaran dan telkomsel via twiter, sampai tulisan ini di buat, penjelasan dari operator seluler terbesar di republik ini belum di terima. Perlu di ketahui KN menggunakan samsung galaxi young dengan paket data smarphone samsung 2G.

Monday, March 3, 2014

Sigit dan Harapan Perbaikan

(KN) Beberapa tahun yang lalu, saat KN masih jadi kuli tinta di sebuah harian di Medan. Tepatnya antara 2002 dan 2003, kerap kali mengambil komentar dari Sigit Pramono Asri dari PKS, kalau tak silap beliau bergabung di fraksi PPP. Saat itu, PKS belum seperti sekarang ini. Masih jadi partai kecil, syukurnya tidak bergabung pada fraksi gabungan.
Sosok Sigit, yang santai dan cerdas cukup nyaman komentarnya di jadikan bahan tulisan baik yang bersifat street news maupun deep report, terutama berkaitan dengan masalah dan kendala yang terjadi di Sumut kala itu. Secara pribadi KN memasukkan Sigit pada kategori anggota dewan yang tidak terbawa rendong. Termasuk pada saat pemilihan Gubsu Rizal-Rudolf yang merupakan pasangan gubernur terakhir yang di pilih Dewan, sebelum pilgub langsung. Beserta dinamika yang terjadi pada saat itu.
Kemudian ketika KN meninggalkan dunia tulis menulis di surat kabar, Sigit  yang kelahiran Asahan, dan merupakan alumni SMA N 1 Kisaran mencalonkan diri sebagai Walikota Medan, menantang Abdillah yang juga incumbent dan terlihat superior. KN dengan konsisten memilih Sigit, sejarah tertulis Sigit dan pasanganya kalah. Ketika KN, disinggung atas kekalahan itu oleh tetangga, KN beralasan; agar Abdillah tahu masih ada warga Medan yang tidak memilih dia. Sejarah juga mencatat Abdillah tak maksimal menjalankan tugasnya karena harus menginap di hotel prodeo, dalam kasus Damkar.
Setelah sepuluh tahun, tiba-tiba KN menemukan poster dukungan pencalonan Sigit untuk DPR RI, pada no urut 2,  dapil Asahan, Tanjung Balai dst. Tentu saja kesan positip yang selama ini terekam merupakan sebuah alasan untuk tetap mengikuti sepak terjangnya, seperti ketika ia berduet dengan Hanif Ray. Selamat berjuang Bang Sigit, harapan untuk perbaikan kami letakkan di pundak mu.

Sunday, March 2, 2014

ANIS MATTA, DIMANA NILAI “JUALNYA” ?

(KN) Disela-sela pertandingan Arsenal vs Stoke City, KN menyempatkan diri untuk mengulas kehebohan atas pencalonan Anis Matta pada salah satu portal berita ternama di negeri ini(01/03). Sambil merenung, mencoba mengingat kembali apa-apa saja kesan yang muncul tentang Anis, yang juga Presiden PKS. Tapi setelah beberapa menit, tak secuil pun kesan negarawan yang muncul dari sosok itu. Yang ada hanya kita heroiknya mencoba menyalamatkan muka PKS, saat presiden terdahulu terperangkap kasus “daging sapi impor”. Atau keberanian Anis saat menampilkan salah satu istri poligaminya ke publik. Itu saja!
Walau pun begitu, Anis masih harus kita acungi jempol. Soalnya ia ketua partai yang kedua berani menonjolkan diri, setelah Hatta Rajasa dari PAN yang mencalonkan  jadi Presiden RI pada beberapa bulan mendatang.
Sekarang mari kita pertimbangkan Pencalonan Anis. Berdampak positip terhadap PKS atau malah sebaliknya. Dari beberapa pemberitaan, baik cetak maupun elektronik keberadaan PKS ini di luar harapan publik, dari survei saja, partai ini tidak masuk lima besar. Ia di kalahkan PDI-P sebagai pemuncak, Golkar, Nasdem sebagai partai baru, Gerindra dan Hanura. Kemerosotan ini sebenarnya tak jauh dari kegagalan PKS dalam mempertahankan dirinya sebagai partai Islam. Sebagaimana khalayak ramai paham, PKS lahir dan hadir untuk mewadahi individu individu yang memiliki harapan dan cita-cita, Islam bisa mewujudkan amanat UUD 1945 yaitu menuju masyarakat adil dan makmur. Dengan cara-cara yang legitimet, elegan, santun, bersih sesuai syariah Islam. Setelah tiga kali mengikuti pemilu sepertinya partai ini tak kuat bertahan dari “aneksasi kebudayaan berpartai” yang ada saat ini. PKS mulai bertransformasi perlahan menyerupai wajah PPP, yang tak lagi jadi pilihan Individu-individu cerdas yang masih menjadi Islam sebagai Harapan.  Sebagaimana kita mafhum PPP kini hanya mengandalkan pemilih tradisional yang terus menyusut jumlahnya. Fenomena ini hendaknya cepat di sadari oleh PKS dan seluruh anggotanya. Kalau mau jujur daya tarik PKS menjadi pilihan pemilih, terletak pada idealis Islam yang ia pegang. Jika itu di “telantarkan” seperti makin tidak terakomodirnya faksi keadilan yang ada dalam tubuh partai ini. Maka sia-sialah aktivis Islam kampus yang pernah berjibaku membangun pondasi partai ini di awal tahun sembilan puluhan, saat KN masih berstatus mahasiswa.

Rencana Anis yang akan mengetuk satu juta pintu rumah, untuk memulai kampanye sebagai calon Presiden, tanpa nilai jual yang bisa ia tawarkan pada masyarakat ramai kelak hanya akan mendapatkan tanggapan dingin. Jika segenap unsur yang berkepentingan terhadap PKS tidak mampu membangun karakter baru, yang bisa memalingkan wajah setiap pemilih yang mulai menghindar untuk kembali kearah semula. PKS, saat ini sebenarnya membutuhkan uluran tangan dari pihak di luar partai yang bisa menutupi noda hitam yang terlanjur melekat akibat skandal sapi impor. Skandal ini walau di yakini akun @triomacan2000 sebagai akibat rekayasa untuk menjatuhkan citra partai, tetap saja di geber media secara simultan dan mengikis secara perlahan kepercayaan pemilih simpatisan. Jadi PKS harus melirik sosok bersih yang memiliki sikap kenegarawan yang tangguh untuk di orbitkan di pentas politik nasional,sekaligus jadi jembatan  untuk penyempurnaan Islam sebagai pensejahtera rakyat Indonesia, bukan semata-mata kekuasaan belaka. Kepercayaan diri PKS saat ini untuk menampilkan sosok internal bisa menjadi blunder yang akan sulit untuk di bangkitkan kembali pada kesempatan pemilu berikutnya, walau keberhasilan PKS dalam menampilkan kadernya di tingkat daerah mengalami keberhasilan yang menakjubkan. Cukuplah di ingat, menang dalam setiap pertempuran bukan berarti memenangkan seluruh peperangan. Kita masih melihat eksistensi Anis Matta beberapa bulan kedepan sebelum Pileg berlangsung, menjual atau tidak sama sekali!

Sunday, February 23, 2014

Kapan Pemilih Cerdas Lahir?

(KN)Pemilu sebagai pesta demokrasi juga di samakan dengan momentum perubahan dan juga transformasi kekuasaan. Sejatinya setiap ada kelemahan pada rezim sebelumnya, dapat di koreksi dan di perbaiki oleh pemilih sebagai pemegang suara tunggal untuk menentukan perbaikan kedepan. Sayangnya, pemilih kita di bodohkan secara sistematis oleh para caleg, mereka memobilasi pemilih menggunakan uang. Yang semua paham, uang gak punya pemikiran! Kesan ini tangkap oleh Anies Baswedan tokoh cerdas, yang prihatin atas kondisi yang ada. Pada akun twitternya ia berceloteh, kalau dulu mobilisasi massa dengan kekuatan, sekarang mobilisasi massa dengan uang. Uang kata Anis, tidak punya ide! Sedangkan kekuatan memaksa ide untuk di pendam. Intinya, pemilih di lucuti kesadarannya untuk lebih baik, dibiarkan untuk tetap bodoh!
Konsekuensinya, rezim yang terpilih sadar atau tidak sadar sudah memulai pembodohan pada rakyatnya! Dan jadilah pemilu sekedar pesta tak bermakna. Teringat Cak Nun, pernah berkoar dalam tulisannya; Orang pintar adalah orang licik yang menyamar, sementara orang bodoh orang baik yang menerima nasib buruk! Jadi siapa yang pintar? Dan siapa yang bodoh?

Friday, February 21, 2014

Caleg Dan Pulus!

(KN)Suatu malam, di undang seorang teman yang kebetulan nyaleg di pileg 9 April 2014 mendatang. Pada saat yang bersamaan di depan rumah tersebut berkumpul beberapa orang dewasa, belakangan di ketahui sebagai tim sukses caleg tersebut. Dari pembicaraan yang mereka lakukan ternyata intinya adalah bagaimana menggalang suara. Baik melalui program unggulan dan penyiapan dana. Terkait masalah ini, salah seorang TS memberikan alasan, sebahagian pemilih berharap dapat uang transpor setiap mendukung seorang caleg.
Dari pembicaraan itu, terungkap bahwa pemilih kita terbagi pada dua kelompok besar. Yang pertama, dan sangat dominan adalah pemilih yang beranggapan pemilu tak punya arti dalam hidup mereka selain sebagai pesta demokrasi. Pemilih seperti ini merupakan korban dari tak keberpihakan parpol dan caleg kepada kepentingan rakyat. Mereka terkena dampak frustasi politik. Yang kedua, pemilih cerdas yang tahu betul apa fungsi pemilu terhadap perubahan dan kemajuan. Mereka tak sekedar memilih tapi tahu untung rugi dari memilih caleg. Sayangnya kelompok pemilih ini terbilang kecil.
" Kondisi real seperti inilah yang di hadapi setiap caleg. Akibat nyatanya biaya yang di tanggung caleg jadi sangat besar." Ungkap Henri Siregar Caleh PKS yang memiliki visi besar.
" Walau demikian, penyebab gradasi para pemilih ini berlatar belakang dari para legislator sebelumnya yang telah terekam oleh rakyat." lanjut caleg dari Dapil satu Kab. Asahan ini.
" Para legislator sering mempertontonkan kepura-puraan, sepertinya membela rakyat di awal. Tapi setelah memasuki proses, bisanya suara penentangan perlahan hilang. Jika ini bisa kita ubah, saya yakin para pemilih pada masa datang tak mau lagi mengganti suara dukungan dengan uang transpor." Harap Henri beberapa waktu yang lalu sebelum berangkat umroh.

Wednesday, February 19, 2014

Mati Lampu Kurangi Kualitas Tidur

(KN) Di tengah cuaca berkabut, akibat kebakaran lahan di sumatera. Cuaca panas melanda setiap malamnya, yang juga berperan untuk terjaga saat dini hari, karena kepanasan. Kondisi ini di perparah oleh padamnya listrik, yang membuat alat bantu elektronik tidak berpungsi seperti kipas angin dan AC, makin lengkaplah rendahnya mutu tidur kita!

Tuesday, February 18, 2014

Di Balik Listrik Padam

(KN) Listrik padam sebenarnya bukan hal aneh. Tapi listrik padam dengan pola tak jelas dan berlangsung secara kontinyu bertahun-tahun, sepertinya harus kita lihat motipnya. Jika alasannya sumber daya yang tak mencukupi, alasan itu 5 tahun yang lalu sudah di pakai. Nyatanya, sampai detik ini tidak ada upaya apa pun untuk ketersedian listrik di Sumatera Utara. Dahlan Iskan pernah berkomentar jika pasokan listrik di Sumut teratasi minggu kedua Nopember 2013. Setelah 3 bulan berlalu, sepertinya hanya omdo saja.
Dampak lain, dalam dunia pendidikan hal ini jelas mengarah pada penurunan kualitas dari proses pembelajaran. Guru yang di tuntut bertindak profesional, salah satunya dalam hal penggunaan IT, akibat listrik padam kembali membelajarkan siswa ke jaman "pahlawan tanpa tanda jasa." Sebaliknya siswa yang di tuntut belajar di rumah juga memberi alasan yang sama pada guru.
" Mati lampu bu."
Bagaimana bisa menghasilkan generasi berkualitas? Memang kita bisa beralibi, kalo niatnya belajar tak mesti dengan lampu listrik. Bisa pakai pelita! Itu jaman biyen?
Kita takut, pembiaran listrik padam di Sumatera emang di sengaja. Agar kita jadi bodoh semua.
Efek pembodohan ini belum termasuk gagalnya anak-anak kita mengaji akibat listril padam. Ini bisa menggerus moral yang ingin kita harapkan pada generasi mendatang.
Mudah mudahan PLN tidak sampai berniat begitu. Tapi jika kondisi ini terus berlangsung gak salah, kita bertanya ada apa di balik listrik padam?

Monday, February 17, 2014

Skor 95, Flappy Di Taklukan

(KN) Flappy Bird, game yang bikin penggemarnya ketagihan, hingga rela berjam-jam menghadapi smartphone android ternyata juga membuat pusing penciptanya, yang asal Vietnam. Dong, semula hanya ingin Flappy bird untuk mengisi waktu senggang saat menunggu. Eh ternyata  penggemar malah seperti tersedot untuk bermain dan lupa waktu.
Untuk pemain awam, flappy betul betul menggemaskan, rasanya cukup mudah tapi jari tangan kadang tak sinkron dengan otak, di situlah emosional kita terkuras. Untuk dapat skor 5 saja kita sudah bersusah payah.
Tapi tidak demikian dengan Ama, bukan nama sebenarnya. Anak kelas tiga esde ini dalam seminggu bermain flappy bisa mendapatkan skor 95, angka ini melebihi ekpektasi penggemar. Rata-rata setelah bermain selama seminggu pemain paling mendapat skor 12, atau yang cukup cepat mendapat skor 25. Sedangkan Ama sambil santai rata2 diatas 50 an. Sungguh luar biasa aspek psikomotornya.

Sunday, February 16, 2014

Risma dan Politik Panglima Talam

(KN)Kenal dengan Risma? Atau tepatnya Trismaharini walikota Surabaya? bukan Alda Risma alm. Tapi ini sosok wanita yang prestasinya bisa di sejajarkan dengan Jokowi Sang Fenomenon. Hampir semua langkah Jokowi yang di terapkannya di Jakarta, sudah di realisasikan lebih dulu oleh Risma.
Sayangnya prestasi Risma cendrung tak sepenuhnya mendapatkan dukungan partai politik di Surabaya, bahkan ia dianggap lebay terkait hilangnya pengemis dan semangka bangkinan. Kondisi ini sesuai dengan potret politik kita, tokoh yang peduli rakyat dari pada partainya, akan segera mendapatkan serangan dari dalam yang membuat tokoh menjadi galau. Sedangkan politikus ala panglima talam membusungkan dada. Tapi entah apa yg di perbuatnya untuk negeri, satu kata saja ia tak bisa menuliskan diatas kertas! Maju terus Bu Risma! Surabaya dan Indonesia membutuhkan karya terbaik mu.

Thursday, February 13, 2014

Menunggu Partai Islam Original!

(KN) Masih tersisa kenangan, ketika aktifis Badan Takmir Musola Kampus, yang tulus mengelola tempat-tempat Sholat di  setiap fakultas, memulai jihad baru dengan membangun sebuah partai Islam , tersemat juga harapan untuk Indonesia kedepan. Ini di yakini mengingat kegelisahan intelektual muda Islam yang tidak menemukan wadah aspirasi di partai bergenre nasionalisme dan partai berazas Islam yang sudah ada.
Selain itu kaum intelektual muda ini  juga merasa tidak nyaman dengan kondisi yang ada, mereka membutuhkan terobosan terobosan baru agar kemajuan negara berakselerasi dengan kesejahteraan masyarakat umum. Ketika tawaran yang paling masuk akal adalah masyarakat Madani, yang di klaim mungkin terwujud dengan melirik Islam sebagai landasan.
Saat Kesempatan itu ada,  Dimna partai atau fraksi Islam berkuasa, ternyata keberadaan kekuasaan ini tidak di ikuti dengan program dan pelaksanaan yang di jalankan secara sistematis, melainkan berlindung di power yang ada. Wal hasil kemunduran yang hadir pada masyarakat dan menimbulkam penolakan seperti, di Afganistan dan Mesir sebagai contoh kekinian.
Dalam latar yang berbeda, PKS sebagai partai Islam juga mengalami gradasi yang sama. Misi anak musola yang dulu idealis dan eksklusif kini berubah menjadi misi kebanyakan partai. Sekali lagi originalitas azas Islam kembali dipertanyakan! Di luar itu mestinya PKS seharusnya mulai menyiapkan model negara beserta tatanannya yang di landasi ke islaman tapi masih dalam bingkai NKRI. Jika frame ini bisa di tawarkam partai Islam kepada pemilik suara, yakinlah Islam bisa menjadi solusi perubahan.

Wednesday, February 12, 2014

Jangan Jual Masa Depan kita Rp.55/hari!

(KN)Setelah hampir melewati 10 tahun pemerintahan SBY, di masyarakat bergerak arus yang merasa apa yang telah di perbuat SBY tak lebih sama dengan era sebelumnya, yaitu selalu berlindung di balik pertumbuhan ekonomi.
Arus pemikiran ini, ingin sesuatu yang lebih, di mana cita-cita UUD 1945 bisa bisa di dekat dengan kenyataan yang ada. Hamdi Muluk, mencoba memberikan alternatif pemimpin masa depan dengan memunculkan nama baru. Sayangnya tokoh sekelas Fadli Zon terpaksa berkilah, demi menyelamatkan wajah partainya yang telah terlilit satu nama calon utk presiden mendatang. Ini di istilahkan Muluk sebagai oligarki partai yang mewabah di semua partai yang ada.
Kondisi memaksa rakyat harus memilih tokoh-tokoh yang di sajikan partai tanpa memiliki alternatif lain. Keterpaksaan inilah yang kelak menggiring rakyat rela menerima pembayaran Rp. 55/hari selama 1825 hari.(lima tahun) Ketimbang tidak mendapat apa-apa sama sekali. Pantaskah harga itu menurut anda sebagai pemilih? Menerima Rp.100.000 untuk lima tahun yang tak jelas manfaatnya? paradigma pemilih seperti yang harus kita ubah, agar Indonesia baru yang lebih baik. Visi dan program calon legislatif harus kita cerna, untuk tidak menjual masa depan kita seharga Rp. 55/hari!

Tuesday, February 11, 2014

Paradigma Pers Era Socmed

(KN)Di era sebelum menjamurnya social media. Kata pers sangat identik dengan media cetak, yang di dominasi surat kabar dan majalah. Dan media elektronik, dengan berita televisi.
Kedua media tersebut, menginformasikan berita yang bersifat street news, singkat dan langsung menginformasikan dari tempat kejadian dan pelakunya. Di samping berita yang lebih dalam dan penuh analisa(deep report). Kedua media ini dalam setiap pemberitaannya, sangat di pengaruhi kepentingan-kepentingan redaksi dan hal-hal lain. Celah ini sering kali menutup berita yang sebenarnya, bahkan tak jarang di pelintir untuk kepentingan pihak yang lebih kuat. Baik secara materi dan politik.
Perlawanan yang dilakukan pihak-pihak yang lemah, sering kali tidak diberi porsi yang besar atau berimbang dengan pemilik modal. Disini letak strategis peran social media, pihak-pihak yang terkucilkan oleh pers, dapat menyuarakan kegundahan dan keresahan tanpa harus melewati redaksi, sekaligus dapat di infokan kebanyak pembaca. Perubahan paradigma pers ini kemudian di garap dengan menejemen simultan, oleh sekelompok orang sehingga memberi informasi yang melawan arus, bahkan provokatif seperti akun twitter @triomacan2000. Tapi keberadaan akun ini cukup memberikan warna baru dalam menyajikan berita. Belum lagi munculnya akun akun lain yang bersifat eksklusif maupun umum.  Disinilah titik perubahan paradigma itu. Ketika kedua media yang di sebut diawal mampu beradaftasi, ia akan terus bertahan. Ketika terlambat bersinergi, ia akan tergilasa dan mati. Di kalahkan socmed yg di kelola individu-individu.
Dulu, saat menjadi kuli tinta di Medan, pernah seorang wartawan senior di DPRD Sumut berujar.
" Ada dua tipe surat kabar, yang pertama jual marah dan yang lainnya jual kecerdasan." Ia kemudian menyebutkan nama surat kabar yang ada di Sumut sebagai sampel. Mungkinkah akun socmed bergenre berita yang sekarang ada juga bertype sama? Mari kita saksikan pergumulan media ini. Walau agak terlambat, dalam rangka hari pers, tak salah kita mengucapkan selamat datang akun akun socmed yang cerdas.

Mendorong Umat Untuk Mengaji

(KN)Malam minggu yang lalu, setelah menyaksikan pertandingan sepak bola di cafe hang tua, jl. Cokroaminoto Kisaran, KN bergegas pulang setelah mendapat sms untuk bermain tenis meja di jl. Sumantri, Selawan. Saat sampai di tujuan penonton dan pemain bejubel, dengan kondisi hanya satu meja pasti ini menjadi penantian yang sangat lama untuk bermain. Untunglah ada sms masuk. Pesannya berbunyi: kok lewat aja bro! KN kemudian merekonstruksi kembali perjalanan, kemudian meluncur ke tempat yang punya sms. Tepat di joglo depan rumah yang bersangkutan, sudah duduk sekitar enam orang dewasa di tengah keremangan malam. Mereka asyik berargumen tentang sebuah miss komunikasi. Perdebatan ini sesekali ditengahi oleh empunya, rumah. Sementara KN hanya mendengar dan berusaha memahami persoalan. Ketika di minta pendapat, KN hanya memberikan masukan pada tataran koordinasi saja. Maklumlah yang punya rumah, di kenal sebagai sosok pribadi yang sukses. Taat beragama dan punya visi cerdas untuk kemajuan Asahan di masa depan. Belum lagi usianya terbilang muda untuk terjun ke dunia politik, 39 tahun.
Setelah berdebatan yang mengharu biru, di akhir yang empunya rumah menyerahkan dua buah amplop putih, dan kelima orang itu pun beranjak pergi. Baru kemudiam KN bertanya, tentang maksud pemberian kedua amplop tersebut.
Yang empunya rumah, pengusaha muda yang ramah itu langsung menjelaskan, bahwa amplop itu berisikan dana untuk honor 8 orang guru ngaji di kelurahan Sei Renggas. Selama dua tahun ia telah melakukan hal tersebut.
" Setiap satu guru ngaji tersebut, memiliki 20-30 orang anak didik. " Jelas Bang Haji, gelar yang belum setahun di sandangnya.
" Ini sekaligus bentuk dukungan saya terhadap pendidikan karakter yang sekarang di canangkan pemerintah, karena kita meyakini agama merupakan fondasi utama dalam membentuk karakter yang baik." tambahnya lagi.
Selain itu juga mengharapkan, niat baik ini bisa di ijabah Sang Khalik. Sekaligus meluruskan. Saat ia nantinya berdoa di kala melakukan umroh selama 10 hari di Mekkah Almukarommah.
Sosok seperti inilah yang akan memberikan pencerahan bagi kita semua. Ia siap mendorong orang lain utk berbuat baik. Merelakan hartanya memperjuangkan kebaikan, walau belum duduk sebagai anggota dewan. Siapakah sosok itu? H. Henri Siregar, salah satu pendiri Sekolah An-Nahlu di Kampung Teladan, Kisaran Timur.
Sekitar jam 01.00 WIB dinihari, KN  pun pamit. Dan berharap kembali bertemu sekembalinya umroh Caleg PKS no. 4 Dapil Kisaran Timur dan Kisaran Barat itu.

Saturday, February 8, 2014

Kemanakah Master Plan Kisaran?

(KN)Anda termasuk orang yang lahir dan besar di Kisaran? Adakah perubahan kota Kisaran? Ups. Untuk hal perluasan kota, betul kota Kisaran melebar ke Mutiara dan Sidodadi,serta Sidomukti. Pembangunan Terminal, perumahan DPRD, makin ramainya kelurahan Sentang. Sayangnya untuk dalam kota, Kisaran nyaris jalan dan gedungnya tetap sama dengan dua puluh tahun yang lalu. Lalu dimana master plan kota Kisaran selama ini.
Masih ingat kah dengan pelebaran jalan di Kisaran di tahun 90 an? Saat itu jalan jalan protokol  akan di lebarkan. Salah satu bentuk aksinya adalah dengan memundurkan bangunan dan halaman. Pemunduran ini, secara imajinatif seperti garis merah atau titik tolak untuk melebarkan dan menata kota Kisaran. Tapi setelah puluhan tahun Realisasi garis merah ini belum sepenuh terwujud, ini terbukti hampir pada jam-jam sibuk, seperti malam minggu. Lalu lintas cukup padat.
" Untuk itu, realisasi garis merah harus kembali kita kejar dan perjuangkan . Agar Kisaran yang kita cita-citakan dapat terwujud." ungkap Henri Siregar tokoh muda Asahan.
" Coba kita lihat jalan sisingamangaraja, kelihatan sudah tidak layak dan sempit. Belum lagi sekolah yang berada di tengah kota. Ada yg pagarnya menjorok kejalan." Ungkap Henri tanpa menyebutkan nama sekolah.
" Semua itu jelas merusak tatanan keindahan kota, jadi master plan tata ruang harus ada." demikian harapan calon anggota dewan dari partai PKS periode mendatang.

Babak Pertama: Neraka Untuk Arsenal

(KN) Luar biasa, itu kata yang pas untuk penampilan Liverpool  versus Arsenal di babak pertama. Tak sampai 15 menit klub kota pelabuhan ini sudah menggebuk Meriam london dengan tiga gol. Dua dari Martin Skertel di menit awal, dan sebuah sontekan Sturigde di depan gawang beberapa menit kemudian.
Secara keseluruhan taktik Brendan Rogers di babak pertama berhasil meredam permainan Arsenal. Pergerakan pemain sayap Liverpool di kiri dan di kanan terlihat hidup, terutama penampilan Rahim Sterling yang begitu mobil. Di lini tengah Coutinho menyuplai umpan-umpan panjang yang sesuai dengan karakter Suarez dan Sturigde. Gerrad memback up dengan long pas terukur seperti terciptanya gol di menit awal. Sekaligus menjaga kedalaman. Pola kombinasi bola pendek dan long pas ini benar-benar merepotkan Martesecker dan Koscialny.
Sebaliknya serangan Arsenal selalu di tahan pada 1/4 lapangan. Kerap kali Ozil dan Giroud harus berjuang menghadapi tiga pemain Liverpool sekaligus. Begitu bola lepas langsung di lambung kedepan dan di sambut Suarez atau Sturigde. Ini di terlihat pada gol ke 4 Liverpool yg di lesakkan 0leh Sturigde.
Babak pertama benar benar jadi neraka buat Arsenal. Bagaimana strategi Wanger di babak ke dua? Dan akankah Suarez menambah pundi golnya? Mari kita saksikan!

Monday, February 3, 2014

Kembali KeKisaran: Penumpang Padat!

(KN) Sejak 03.00 wib rombongan MAN Kisaran sudah mandi dan bergantian menggunakan kamar mandi wisma Fazira. Sampai pukul 06.00 wib baru selesai. Tepat pukul 07.00 rombongan sudah sampai di Balongan dengan laju kendaraan ekspres. Beberapa rombongan masih sempat belanja di toko-toko sekitar pelabuhan. Gak sampai 10 menit, Alfi, gaet lokal sudah berteriak-teriak mengingatkan jika kapal penyeberangan sudah siap berangkat. Ia menyuruh setiap anggota untuk ke gerbang dermaga agar mudah membagikan tiket. Beberapa kali ia harus bolak-balik mengingatkan ditengah kepadatan penumpang kapal yang akan menyeberang ke Banda Aceh.
Begitu masuk kekapal rombongan MAN Kisaran terpecah menjadi beberapa kelompok, ada di lantai dua dan sebahagian besar di dek lantai atas. Ini menyebabkan Ketua rombongan, Taufik kerepotan membagikan potongan tiket. Untuk mendapatkan jalan-dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain.
Syukurnya cuaca pagi ini begitu cerah. Matahari nampak perkasa memberikan sinarnya yang memantul kepermukaan air laut yg memiliki salinitas cukup tinggi untuk ukuran laut pantai timur sumatera. Pemandangan gunung yang menghijau mengiring lenggak-lenggok kapal menuju Ulhe-lhe, Banda Aceh. Ari vaderci Sabang, adios amigo!

Refleksi Dari Sabang!

(KN) Menurut bapak M.Rambe, keindahan pantai Iboh di pulau Weh, pemko Sabang. Masih bisa di sejajarkan dengan pantai-pantai yang ada di Sibolga dan pulau-pulau sekitarnya. Yang berbeda hanyalah akses masuk yang lebih banyak dan murah.
" Misalnya untuk kapal penyeberangan ke pulau tarifnya sama dengan Uleelhe ke Balongan. Objek-objek wisata pulau di Sumatera utara pasti bisa bersaing, seperti pulau berhala, di Batubara. Ungkap beliau saat menginjakkan kaki pertama kali di Pantai Iboh, yang segaris dengan pantai Timur sumatera. Jadi jangan berharap melihat sunset dari sini menjelang senja

Saturday, February 1, 2014

Menuju Sabang(9): Catatan Yang Tertinggal

(KN)Semua ada ceritanya. Itu sebutan yang pantas untuk sebuah perjalan. Ada suka, ada juga cerita yang tak pantas di buka. Begitulah manusia kawan. Kadang sebuah komitmen penting buat seseorang. Tak penting buat manusia lain.
Begitulah, pertemuan dengan kawan sekolah, siswa dan wisatawan asing membentuk cerita sendiri, perpisahan dengan kawan sejalan juga membentuk hikayat lain. Walau tak semua cerita lewat di pentas yang sama. Atau berakhir dengan maksud sesuai keinginan. Kita tetap merangkai mozaik untuk sebuah bingkai sejarah! Pulau weh, kota Sabang dan B. Aceh sebuah rangkaian yang masih perlu di nikmati dengan hati yang lebih damai.

Menuju Sabang(8): Weh Cantiknya!

(KN) Sekitar jam satu siang kapal roro yang mengangkut penumpang dari ulhelhe merapat di Balongan pulau Weh. Satu jam lamanya menunggu angkutan yang di cater datang di terminal tunggu. Kesempatan ini di manfaatkan dengan makan siang model ambil sendiri ala Sabang.
Setelang mobil carter datang, perjalanan di lanjutkan menuju kilometer nol Indonesia. Sepanjang perjalanan melewati pantai di kanan dan hutan di sebelah kiri. Menurut Alfi, pulau weh memiliki 13 pantai satu gunung, satu gunung api dan satu air terjun. ia juga menjelaskan tentang empat pulau yang mengapit pulau Weh, salah satunya pulau Rondo, yang terlihat dari rondo view di kilometer nol.
Ia juga menjelaskan bila penduduk Sabang lebih kurang 35.000 dan dua kecamatan: suka jaya dan suka karya.

Menuju Sabang(7): Last Episode!

(KN) Sungguh, tak cukup rasanya kata- kata untuk mengungkapkan ke indahan pulau Weh. Kota yang teratur lokasi wisata yang banyak, dan sumber daya alam yang melimpah, sesungguhnya belum di eksplorasi semaksimal mungkin. Salah satu yang belum di garap maksimal, adalah pengelolaan lokasi wisata. Hampir di semua lokasi fasilitas yang bersifat umum dan penting hanya di kelola seadanya. Misal fasilitas Mandi-cuci -kakus(MCK).
Untuk "peak season" sepertinya Kota Sinabung seperti gagap untuk memberikan tempat penginapan. Banyak pengunjung yang harus tidur di mobil atau wisma seadanya.
Belum lagi akses jalan yang terbilang sangat sempit , untuk dua mobil berpapasan saja sudah menciutkan nyali.
Dan menariknya, kota Sabang juga tak luput dari fenomena mati listrik PLN. Inilah hebatnya Indonesia, ada benang merah antara Sabang-Meuroke.Walau tak lama.

Friday, January 31, 2014

Menuju Sabang(6): Antri Di Ulhelhe

(KN) Seperti sudah di duga sebelumnya, suasana pekabuhan Ulhelhe padat di penuhi penumpang yang hendak menyeberang ke Sabang. Untungnya terkait urusan tiket sudah di urus oleh keluarga Ibu Rosati Kaban jadi tak harus antri seperti penumpang lain. Kabarnya kapal penyeberangan baru angkat berangkat jam 11.00 wib(01/02). Selama menunggu waktu berangkat, di isi dengan bercanda dan foto-foto.Termasuk melaporkan tulisan ini dihadapan pembaca.
Selama di Banda Aceh kurang lebih10 jam, penulis bertemu dengan dua orang Kisaran yang kebetulan bertugas di B.Aceh, yang pertama Serka CPM Edi GR penyidik di kesatuan polisi militer dan Syafri M Harahap, pegawai di inspektorat bea dan cukai. Keduanya sebelumnya bertugas di Jakarta. Acara ngobrol bersama keluarga mereka berdua di fasilitasi oleh cafe tower tempat nongkrong kawula muda Banda Aceh. Sambil menikmati makanan dan suasana malam.

Menuju Sabang(5): Jumatan di Baiturahhman

(KN) Tepat jam 12.00 wib rombongan MAN Kisaran sampai di Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh(31/01), sesaat sebelum sholat jumat di mulai. Karena waktu yang mepet beberapa anggota rombongan tidak sempat mandi dan langsung wudhu bersiap untuk sholat. Selesai sholat penulis mengamati renovasi di bagian dalam. Hampir seluruh lubang angin di beri teralis di bagian luar dan kaca di bagian dalam. Beberapa ac tegak di sandarkan pada dinding bagian belakang. Kemudian lcd monitor bergantungan di tiap tiang, tapi belum di fungsikan.
Sebenarnya renovasi ini cukup mengundang tanda tanya? salah satunya adalah penutupan lubang udara(ventilasi). Seperti kita semua faham, daya tahan mesjid raya ini saat musibah tsunami selain dari rahmat Allah SWT juga karena bentuk bangunan art deco yang banyak melewatkan udara. Pada saat tsunami, ruang udara inilah yang melewatkan air hingga tidak menumpuk pada satu titik. Akibatnya kekuatan air akan memecah dan menjadi lebih kecil. Sesuai dengan hukum Pascal dan Boyle. Jika sekarang ruang udara tersebut di tutup, mampukah mesjid raya menahan gempuran air jika tsunami berulang?
Lupakan tentang renovasi mesjid, ada cerita lain dibalik keterlambatan kami sampai di mesjid raya yang seharus pukul 11.00 wib. Saat berada di jalan mendaki Seulawah, bus pertama mengalami jim panas sehingga terpaksa berhenti lebih kurang setengah jam. Lalu rombongan bus dua menunggu sambil menikmati pemandangan pegunungan dan air kelapa muda. Setelah itu baru lanjut lagi. Pada sholat jumat juga ada kejutan lain ketika bertemu dengan siswa tamatan 2012 dari SMA Muhammadiyah 8 Kisaran, salah satu sekolah dari tempat asal rombongan. Ini seperti ketemu saudara di perantauan.

Thursday, January 30, 2014

Menuju Sabang(4): Subuh Di Meunasah Baro

(KN) Sebelum subuh, bus satu kembali melewati bus dua. Sehingga saat sholat subuh tiba bus dua tidak bersamaan dengan bus pertama. Rombongan bus dua, sholat di sebuah meunasah di Baro. Saat waktu subuh tiba, jemaah hanya satu orang ,dengan adanya rombongan bus dua, jemaah subuh di meunasah jadi ramai. Ini kali pertama sholat di meunasah sekaligus  mendengarkan lantunan ayat suci alquran khas Aceh Utara.  Sang imam berbincang ramah dengan rombongan seusai sholat, dengan menanyakan tujuan rombongan. Di kesempatan lain rombongan sempat berkeliling mengamati bangunan fisik meunasah yang sedang di renovasi. tepat jam 06.05 wib, rombongan bus dua kembali melanjutkan perjalanan.

Menuju Sabang(3): Ngopi Di Panton Labu

(KN)Perjalanan berlanjut, lepas jam 21.30 meninggalkan Binjai. Kondisi lalu lintas mulai sunyi, tanpa aral melintang bus rombongan melaju menuju Stabat-P.Brandan, di sebuah SPBU rombongan berhenti tepat jam 23.33 wib. Di sepanjang jln terdapat pranca bambu yang mengundang pertanyaan. Untuk baliho sangat besar, untuk mengecat tdk ada yang akan di cat?
Pertanyaan itu tak terjawab, sampai Panton Labu.
Sebelum Panton ada kejadian lucu antara bus pertama dan bus kedua. Semenjak lewat P.Brandan bus satu jauh meninggalkan rombongan bus dua. Namun ketika istirahat di sebuah SPBu , ternyata bus pertama tiba belakangan. Usut punya usut ternyata bus pertama nyasar masuk terminal di Langsa.
Menuju Panton labu, bus pertama tidak lagi berjauhan dengan bus kedua. Di kota ini suasana dini hari cukup ramai, menunjukkan situasi keamanan yang kondusif . Istirahat dan ngopi di kedai kopi Kenangan jl. B. Hamzah P.labu berakhir jam 04.00 wib. Perjalanan di lanjutkan. Tunggu kami di Banda, teriak rombongan dalam hati.