Alangkah kagetnya mendengar penjelasan seorang marketing yang bekerja di showroom sepeda motor ternama dalam wilayah kerja kabupaten Asahan.
Ia memaparkan untuk mendapatkan "imbalan" 600rb perbulan mereka harus melakukan penjualan via kredit untuk 7 unit. Jika pembelian yang dilakukan secara cas atau tunai, jasa mereka hanya di ganjar 10rb perunit.
Dan yang paling miris, ternyata marketing sepeda motor ternama ini di ikat dengan sistem kerja outsourching dengan gaji di bawah upah minimum regional serta jaminan "zero" sama sekali. Baik jaminan kesehatan atau pun pensiun. Ini jelas sangat menyalahi peraturan tentang ketenaga kerjaan.
Ketika ditanyakan apakah hal ini pernah di laporkan ke Dinas tenaga kerja Kabupaten Asahan. Ia mengatakan sudah, dan tindak lanjutnya tak ada sama sekali. Sampai hari ini kondisi yang mereka alami sebagai marketing belum ada perubahan.
Ini jelas berbanding terbalik dengan prediksi kongkalikong dua merek sepeda motor yang menjual motor harga 7-8 jutaan menjadi 14 jutaan oleh komisi persaingan usaha.
Lalu bagaimana dengan Dinas Ketenaga Kerjaan Kabupaten Asahan? Aponya kerjaan mu...
Tuesday, March 7, 2017
Mengejutkan, ternyata marketing sepeda motor ternama ini gaji jauh di bawah UMR!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment