Isu
tentang bahan bakar minyak akan naik di
kisaran Rp. 6500, tentu mengundang reaksi yang cukup beragam di
masyarakat. Yang awam dan hanya
berorintasi saat ini spontan menolak, dengan pembenaran yang terbilang mudah.
Yaitu lihatlah dengan mata terbelalak kondisi umum rakyat kecil sekarang ini! Sedangkan
yang terbilang pintar dan cerdas , mendukung mengingat beban APBN yang
terbilang berat akibat subsidi BBM!
Untuk
orang yang tidak cerdas-cerdas amat, malah mempertanyakan apa sich kerja
kabinet Indonesia Bersatu jilid II ini? Isu kenaikan BBM sudah bergulir sejak
awal pemerintahan SBY, sempat di naikkan dengan kompensasi BLT. Kemudian akan di naikkan lagi? Ini menunjukkan semua
unsur di KIB hanya pintar memanfaatkan UANG yang jelas wujudnya, dan
memanfaatkan uang tersebut untuk hal-hal lain. Artinya hanya memindahkan uang
yang sudah ada ke sektor A pindah ke sektor lain. Sementara untuk mencari
sumber dana baru mereka seperti mati angin.
Delapan tahun keberadaan KIB menunjukkan hal tersebut. Sehingga kita berjalan
seperti tak pernah di pandu pemerintah untuk tiba di lokasi yang terang.
Pemerintah lewat KIB, membiarkan rakyat jalan sendiri, sedangkan mereka
memikirkan mengalihkan dana yang ada untuk kepentingan mereka, tidak pro
rakyat. Hanya pro untuk mereka sendiri? Lalu pertanyaannya di manakah
pemerintah saat ini?( M. Ali Hasyimi)
No comments:
Post a Comment