Friday, March 23, 2018

ERAMAS, WAJIB WASPADA!

Beberapa waktu yang lalu,  beberapa sukarelawan yang selama ini memutuskan untuk mendukung pasangan ERAMAS, Edi Rahmayadi- Musa Rajekshah dalam pilkada Sumatera Utara mendatang. Mulai kehilangan kepercayaan atas pola atau model pendekatan yang dilakukan tim kampanye pasangan tersebut.
Kesan tim kampanye yang tidak solid antara tim sukses dan relawan mulai terlihat kentara. Untuk partai-partai pendukung Eramas, kesan masih “tidur” tidak bisa di pungkiri. Kalangan partai masih mengedepankan promosi eramas dengan spanduk atau bener. Dan kurang memperhatikan riak-riak dalam masyarakat pemilih. Klaim pasangan ketua PSSI dan penggemar otomotif ini akan menang bila pilkada di laksanakan saat ini sepertinya harus di koreksi.

Kondisi gagalnya tim Eramas dalam mengelola perasaan dan emosi pemilihnya bisa kita lihat dari data survei yang di lakukan Median pada februari 2018. Pada saat itu pasangan Eramas mendapatkan suara 33,1% . Sedangakan Djoss(Djarot-Sihar) dengan 19,2% suara dan JR-Ance (JR Saragih-Ance Silian) berada pada peringkat bawah dengan 10,5% suara.
Tak penuh sebulan, tepatnya di 23 Maret 2018, indobarometer mengeluarkan hasil survei yang mengacu kepada tokoh bukan pasangan calon. Hasilnya cukup mengejutkan.
Calon Gubernur
Elektabilitas
Tertutup(%)
Terbuka(%)
ME(%)
Edi Rahmayadi
27,4
22,8
3,46
Djarot Saifullah
27,8
21,5
JR. Saragih
9,4
8,1
Abstain
35,4
46,8
jumlah
100
99,2
*Indobarometer/Kompas

Ternyata pasangan Eramas mulai tersusul dengan akselerasi yang cukup baik dari pasangan Djoss. Djarot, yang juga mantan gubernur DKI Jakarta unggul tipis 0,6% dari Edi Rahmayadi. Dan unggul 18,4% dari JR Saragih.
Untuk posisi wakil gubernur, pasangan Djarot, Sihar Sitorus sudah mulai menunjukkan tajinya. Ia unggul 0,7% dari Musa Rajekshah dan jauh meninggalkan Ance Silian hingga 13,8%. Untuk survei tertutup, Perhatikan grafik!
Calon Wakil Gubernur
Elektabilitas
Tertutup
Terbuka
ME(%)
Sihar Sitorus
19,1
17,1
3,46
Musa Rajekshah
18,4
15
Ance Silian
5,3
4,3
Abstain
57,2
63,6
jumlah
100
100
*Indobarometer/Kompas
Survei ini menggunakan mergin error(ME) 3,46% , artinya hasil survei dalam rentang kurang dari 3,46% atau lebih 3,46%.
Memperhatikan ME, pasangan Eramas dan Djoss betul betul bersaing ketat. Yang cukup menarik ternyata golongan massa mengambang yang belum menentukan pilihan mengalami peningkatan hingga 61,8 %(tertutup).
Secara rata-rata pasangan Eramas memiliki tingkat eletabilitas 36,6%, Djarot dengan Sihar melejit dengan 37,35% dan JR-Ance masih terus mempertahankan posisi aslinya dengan 12,5%. Jelas data ini mau tak mau anggapan Pilkada Sumut akan seru seperti PILkada Jakarta mulai menemukan arenanya sendiri.


Dengan popularitas Djoss yang semakin meningkat, Eramas harus waspada. Jika waktu-waktu sebelumnya kesan tim Eramas yang tidak solid, terutama di kalangan relawannya mulai terlihat maka sekarang saatnya tim Eramas mengemas kembali unsur-unsur partai dan non partai dengan sentuhan dan koordinasi yang merangkul semua unsur, jika tidak tim Eramas akan semakin merenggang dan kehilangan elastisitasnya. 

No comments:

Post a Comment