(KN)Suatu malam, di undang seorang teman yang kebetulan nyaleg di pileg 9 April 2014 mendatang. Pada saat yang bersamaan di depan rumah tersebut berkumpul beberapa orang dewasa, belakangan di ketahui sebagai tim sukses caleg tersebut. Dari pembicaraan yang mereka lakukan ternyata intinya adalah bagaimana menggalang suara. Baik melalui program unggulan dan penyiapan dana. Terkait masalah ini, salah seorang TS memberikan alasan, sebahagian pemilih berharap dapat uang transpor setiap mendukung seorang caleg.
Dari pembicaraan itu, terungkap bahwa pemilih kita terbagi pada dua kelompok besar. Yang pertama, dan sangat dominan adalah pemilih yang beranggapan pemilu tak punya arti dalam hidup mereka selain sebagai pesta demokrasi. Pemilih seperti ini merupakan korban dari tak keberpihakan parpol dan caleg kepada kepentingan rakyat. Mereka terkena dampak frustasi politik. Yang kedua, pemilih cerdas yang tahu betul apa fungsi pemilu terhadap perubahan dan kemajuan. Mereka tak sekedar memilih tapi tahu untung rugi dari memilih caleg. Sayangnya kelompok pemilih ini terbilang kecil.
" Kondisi real seperti inilah yang di hadapi setiap caleg. Akibat nyatanya biaya yang di tanggung caleg jadi sangat besar." Ungkap Henri Siregar Caleh PKS yang memiliki visi besar.
" Walau demikian, penyebab gradasi para pemilih ini berlatar belakang dari para legislator sebelumnya yang telah terekam oleh rakyat." lanjut caleg dari Dapil satu Kab. Asahan ini.
" Para legislator sering mempertontonkan kepura-puraan, sepertinya membela rakyat di awal. Tapi setelah memasuki proses, bisanya suara penentangan perlahan hilang. Jika ini bisa kita ubah, saya yakin para pemilih pada masa datang tak mau lagi mengganti suara dukungan dengan uang transpor." Harap Henri beberapa waktu yang lalu sebelum berangkat umroh.
Friday, February 21, 2014
Caleg Dan Pulus!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment